Pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal I-2025 tercatat sebesar 4,87 persen, mengalami perlambatan dibandingkan dengan kuartal I-2024. Mahendra Siregar, Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK), menyoroti pengaruh dinamika global, terutama setelah kebijakan Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, yang menyebabkan perang dagang dan dampaknya terhadap perekonomian Indonesia. Meskipun pertumbuhan ekonomi Indonesia menurun, Mahendra menegaskan bahwa resiliensi ekonomi Indonesia terhadap perubahan dinamika global diharapkan tetap kuat.
Dibandingkan dengan negara-negara ASEAN lainnya, penurunan pertumbuhan ekonomi Indonesia relatif lebih rendah. OJK berfokus pada upaya mengoptimalkan pertumbuhan ekonomi dengan memberikan peran strategis bagi sektor keuangan untuk kontribusi yang lebih besar terhadap perekonomian dan mendorong pertumbuhan. Langkah-langkah ini dilakukan dengan memperhatikan manajemen risiko dan tata kelola yang baik. OJK juga terus berupaya untuk memperdalam pasar keuangan, memfasilitasi akses keuangan, dan mengurangi hambatan-hambatan industri.
Selain itu, OJK juga sedang menyelesaikan finalisasi aturan untuk memudahkan UMKM mendapatkan akses pembiayaan. Dukungan OJK terhadap upaya pemerintah dan pemangku kepentingan lainnya dalam meningkatkan daya saing sektor keuangan dan riil diharapkan dapat memperkuat ekonomi Indonesia secara keseluruhan. Selain itu, upaya OJK dalam menjaga stabilitas sektor jasa keuangan merupakan bagian dari strategi untuk menghadapi risiko global yang terus berubah.