Duo musik elektronik Terracotta dari Bekasi kembali menunjukkan eksistensinya dalam dunia musik independen Indonesia dengan merilis single ketiga berjudul “Raenita” pada bulan Mei 2025. Mikey Satria dan Nur Sidiq membentuk duo ini pada tahun 2023, mengusung genre synth-pop dan elektronik dengan nuansa sinematik yang kaya. Mereka menggambarkan kisah pribadi melalui progresi chord ceria dan lapisan synth modern. Duo ini memulai karir dengan membuat remix musik EDM sebelum menemukan identitas musikal yang lebih autentik, terinspirasi oleh musisi internasional Porter Robinson.
Lagu “Raenita” merupakan bukti dari transformasi mikey, yang pertama kali ditulis pada tahun 2018 saat ia mengalami tantangan kesehatan mental. Enam tahun kemudian, lagu tersebut dihidupkan kembali melalui kolaborasi dengan sahabat mereka, Audrey dan Abiyadh, untuk menyempurnakan lirik dan komposisi. Proses produksi dilakukan di Terracotta Home Studio, yang menjadi studio pribadi bagi mereka. Menurut Mikey, lagu ini menggambarkan cerita seorang pengagum rahasia yang tak bisa mengungkapkan perasaannya.
Melalui suasana optimisme dan sentimentalitas, “Raenita” menyelesaikan trilogi awal mereka setelah “Sanctuary” (2024) dan “The Winds Keep Blowing” (2025) yang keduanya menghadirkan narasi emosional yang kuat. Lagu debut mereka, “Sanctuary” menciptakan suasana kontemplatif dengan soundscape elektronik halus yang menggambarkan ruang aman secara emosional, sementara “The Winds Keep Blowing” menceritakan kisah cinta yang terhalang realita dengan dinamika musik yang lebih ekspresif.
Dengan meluncurkan “Raenita,” Terracotta semakin mengukuhkan posisinya dalam industri musik independen. Mereka ingin menunjukkan bahwa karya independen juga bisa memiliki jiwa dan kualitas tanpa kehilangan kepekaan emosional. Lagu ini sudah tersedia di semua platform streaming digital, menandai awal babak baru dalam eksplorasi musik mereka. Dari studio sederhana di Bekasi, Mikey dan Sidiq terus membuktikan bahwa kolaborasi, persahabatan, dan kejujuran musikal mampu menciptakan karya yang menggetarkan hati, bagi diri mereka sendiri dan pendengar yang siap meresapinya.