Pada pembukaan perdagangan tanggal 10 Juni 2025, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka menguat sebesar 23 poin atau 0,33 persen, mencapai level 7.136. Dalam risetnya, Head of Retail Research BNI Sekuritas, Fanny Suherman, memproyeksikan bahwa IHSG akan mengalami rebound pada hari perdagangan tersebut. Diperkirakan bahwa jika IHSG tetap kuat di level support 7.050, maka IHSG memiliki potensi untuk melanjutkan tren reboundnya, terutama setelah bursa AS dan Asia positif akibat optimisme atas pertemuan antara AS dan Tiongkok.
Pada hari sebelumnya, bursa saham Asia-Pasifik mengalami kenaikan, karena investor menantikan hasil diskusi perdagangan antara AS dan Tiongkok serta data-data penting dari China. Ketegangan perdagangan antara kedua negara teratas dunia tampaknya mereda setelah China memberikan persetujuan sementara untuk ekspor tanah jarang dan Boeing mulai mengirimkan jet komersial ke China. Selain itu, China dijadwalkan merilis sejumlah data ekonomi, termasuk data inflasi konsumen dan grosir untuk bulan Mei 2025.
Di sektor saham, Indeks Nikkei 225 Jepang, Indeks Topix, Indeks Kospi Korea Selatan, Indeks Kosdaq, dan Hang Seng Hong Kong semuanya mengalami kenaikan signifikan. IHSG memiliki support di level 7.000-7.050 dan resist di rentang 7.170-7.200. Halaman selanjutnya mengungkap lebih lanjut mengenai pergerakan IHSG. Sumber: VIVA/M Ali Wafa.