Senin, 25 Maret 2024 – 20:05 WIB
Jakarta – PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk berhasil mencatat Pendapatan Keuangan Bersih yang lebih tinggi sebesar Rp 84,7 miliar, naik 108,6 persen dari tahun sebelumnya.
Direktur Utama Indocement, Christian Kartawijaya menyatakan bahwa hal ini terjadi seiring dengan kenaikan suku bunga secara keseluruhan pada tahun 2023, dan Beban Pajak Penghasilan – Bersih yang tetap stabil sebesar minus Rp 446,1 miliar atau naik 0,2 persen.
“Dari angka tersebut, Laba Tahun Berjalan meningkat 5,9 persen dari Rp 1,8 triliun pada tahun 2022, menjadi Rp 1,9 triliun pada tahun 2023,” kata Christian dalam konferensi pers di kantornya, Senin, 25 Maret 2024.
Dia juga menambahkan bahwa Indocement berhasil mencatat volume penjualan keseluruhan (semen dan clinker) sebesar 19,3 juta ton pada tahun 2023, naik 1,75 juta ton atau sekitar 10 persen.
“Volume penjualan semen dalam negeri secara keseluruhan mencapai 18,8 juta ton, naik 8,6 persen atau sekitar 1,5 juta ton,” ujarnya.
Christian juga menyatakan bahwa penjualan ekspor mengalami peningkatan 89 persen, dari 306 ribu ton menjadi 579 ribu ton hingga kuartal III-2023.
Pendapatan Neto Perseroan juga meningkat 9,9 persen menjadi Rp 17,9 triliun, akibat peningkatan volume penjualan.
“Beban Pokok Pendapatan naik 8,2 persen menjadi minus Rp 12,1 triliun, yang berdampak pada peningkatan margin Laba Kotor dari 31,5 persen pada tahun 2022 menjadi 32,6 persen pada tahun 2023,” ujarnya.
Setelah mengakuisisi 100 persen saham PT Semen Grobogan, dan membayar pinjaman dengan dana kas sendiri serta melakukan restrukturisasi pinjaman, Indocement berhasil mencatat posisi kas bersih dengan Kas dan Setara Kas mencapai Rp 3,2 triliun pada akhir 2023.