Sabtu, 6 Juli 2024 – 13:46 WIB
VIVA – Dahulu para pedagang bunga di Pasar Bratang Kota Surabaya sepi pembeli. Bahkan untuk membeli, orang-orang yang melintas di sekitar area Pasar Bratang langsung menutup hidung karena aroma tak sedap sampah yang menusuk hidung.
Itulah kondisi lapak para pedagang bunga yang menjual tanaman hias di lahan pembuangan sampah. Ketua Klaster Bunga Bratang, Agus Subali, menceritakan bahwa dulunya tempat yang dijadikan para pedagang bunga untuk mencari penghasilan adalah lokasi pembuangan sementara dari masyarakat sekitar.
“Kemudian ada beberapa orang sesepuh kami yang membuka lahan sebagai lapak (menjual tanaman). Lama kelamaan muncul komunitas penjual bunga,” ujar Agus.
Lantaran memiliki kepentingan yang sama, yaitu ingin memiliki tempat berjualan yang nyaman dan meningkatkan perekonomian, Klaster Bunga Bratang mulai terbentuk. Anggota Klaster Bunga Bratang berinisiatif agar lokasi berjualan mereka semakin dikenal dan ramai pembeli.
Melihat potensi yang dimiliki Klaster Bunga Bratang, sekitar empat tahun lalu BRI memberikan bantuan. Sekarang, lapak milik 70 pedagang di Klaster Bunga Bratang telah mengalami perubahan signifikan.
“Di sini kami sudah 35 tahun menjadi pedagang bunga. Dulunya belum tertata rapi seperti sekarang, baru beberapa tahun belakangan lokasinya jadi seperti ini. Kami sangat terbantu dengan bantuan dari BRI,” kata Agus.
Agus menyatakan bahwa semenjak ada pengembangan dan penataan, lokasi berjualan Klaster Bunga Bratang menjadi lebih baik dan nyaman. Selain itu, Klaster Bunga Bratang juga menciptakan kenyamanan bagi anggotanya dengan saling berbagi informasi edukatif mengenai dunia hortikultura di gazebo yang merupakan fasilitas yang diberikan BRI.
Dengan bantuan dari BRI, para pedagang merasakan perbaikan ekonomi mereka. Mereka tidak hanya bisa mencukupi kebutuhan keluarga, tetapi juga memberikan pendidikan yang layak bagi anak-anak mereka.
Selain menguntungkan Klaster Bunga Bratang, kegiatan pembinaan dan pemberdayaan dari BRI juga memberikan kenyamanan kepada para pembeli tanaman hias. Dengan pembayaran non-tunai seperti QRIS, transaksi antara pedagang dan pembeli menjadi lebih mudah.
Agus berharap agar Klaster Bunga Bratang terus mendapat dukungan dan pendampingan dari BRI untuk mengembangkan usahanya. Dia juga berharap kolaborasi jangka panjang dapat membantu penjualan bunga agar semakin laris.
Direktur Mikro BRI, Supari, menyatakan komitmen BRI untuk terus membantu pelaku UMKM lewat program Klasterkuhidupku. Tujuannya agar UMKM yang tumbuh dapat menjadi inspirasi bagi pelaku usaha di daerah lain.