Artikel ini membahas pentingnya memahami sistem pelayanan haji berbasis syarikah dengan baik. Sebagai tamu Allah, jamaah haji seharusnya datang dengan sikap tawadhu’ dan tunduk. Sistem ini melibatkan tiga entitas utama: Syarikah, Maktab, dan Kafilah. Syarikah merancang sistem, Maktab mengatur wilayah kerja, dan Kafilah melaksanakan teknisnya di lapangan.
Keluhan yang muncul saat haji, seperti visa, nusuk, makanan basi, atau bus datang terlambat, sebaiknya dipahami dengan utuh tanpa menjustifikasi keseluruhan sistem sebagai buruk. Pemerintah Indonesia juga mengirim ribuan petugas untuk mendampingi jamaah selama haji. Mereka berperan sebagai mitra strategis dan bukan tukang komplain.
Ibadah haji adalah perjalanan spiritual dan sosial yang memerlukan kesabaran dan keikhlasan. Jamaah perlu memahami dan menghargai upaya tuan rumah dalam melayani jutaan tamu Allah. Artinya, jangan hanya memandang satu sisi masalah, tetapi lihatlah keseluruhannya. Hal ini bertujuan untuk menjaga prasangka baik terhadap tuan rumah dan sistem pelayanan yang telah diatur dengan tertib, bermartabat, dan manusiawi.