Senin, 30 Oktober 2023 – 19:59 WIB
Jakarta – Mata uang rupiah dalam beberapa waktu terakhir mengalami pelemahan terhadap dolar AS. Bahkan kini rupiah sudah mencapai Rp 15.915 per dolar AS atau mendekati Rp 16.000.
Direktur Utama Bank Mandiri, Darmawan Junaidi, mengatakan bahwa melemahnya rupiah berpotensi meningkatkan risiko kredit debitur dengan pinjaman dalam valuta asing. “Dan bank perlu memonitor secara disiplin debitur valas yang pendapatannya dalam rupiah, untuk memastikan kapasitas pembayaran dari debitur,” kata Darmawan dalam konferensi pers di Jakarta, Senin, 30 Oktober 2023.
Mengantisipasi hal itu, Darmawan menjelaskan bahwa Bank Mandiri memiliki sistem peringatan dini untuk mendeteksi penurunan kinerja para debitur. “Sebagai langkah antisipatif, Bank Mandiri memiliki sistem early warning untuk mendeteksi penurunan kinerja debitur. Selain itu, kami memang mendorong pertumbuhan kredit dalam rupiah,” jelasnya.
Darmawan melanjutkan, dampak pelemahan rupiah terhadap dolar AS terhadap ekonomi Indonesia diperkirakan sangat terbatas. Hal itu didukung dengan fundamental Indonesia yang masih sangat baik. “Ini juga tercermin dari konsumsi dan investasi yang masih tetap tumbuh. Inflasi terjaga di level yang rendah, dan neraca perdagangan yang terus surplus, meskipun ada penurunan,” jelasnya.