Jakarta – Tindakan boikot terhadap produk dari brand yang dianggap pro Israel masih marak dilakukan oleh negara-negara di Timur Tengah. Beberapa brand yang menjadi target boikot antara lain PepsiCo, Walt Disney, Starbucks, KFC, Netflix, dan McDonald’s.
Kabarnya, aksi boikot tersebut telah menyebabkan saham beberapa perusahaan pro Israel turun drastis. Termasuk saham McDonald’s yang mencapai level terendah sejak 12 Oktober 2022, yaitu sebesar US$245,5 per saham. Kemungkinan penurunan tersebut masih akan berlanjut dalam waktu yang akan datang.
Namun, perusahaan-perusahaan yang menjadi target boikot tersebut juga berusaha untuk mencegah dampak buruk yang berkelanjutan dari aksi boikot tersebut, sebagai bentuk solidaritas terhadap perjuangan Palestina. Salah satu contohnya adalah gambar dan video yang beredar di akun Instagram @terangmedia, yang menunjukkan suasana di salah satu gerai McDonald’s dengan hiasan balon bendera Palestina.
Meskipun tidak dijelaskan oleh pihak pengelola gerai McDonald’s mana hiasan tersebut dipasang, namun suasana di dalam gerai tersebut terkesan memperlihatkan dukungan terhadap Palestina, terutama di daerah dengan populasi Melayu.
Terdapat juga tangkapan layar komentar dari warganet mengenai aksi dekorasi gerai McDonald’s dengan nuansa warna bendera Palestina. Beberapa komentar menunjukkan bahwa ada yang tetap menyukai McDonald’s, namun ada juga yang menyatakan bahwa mereka tidak akan lagi membeli produk dari perusahaan tersebut karena merasa sakit hati. Bahkan, ada komentar yang meyakini bahwa produk McDonald’s sudah tidak halal lagi.
Sumber: Tangkapan layar