Musim hujan sangat berdampak pada sektor pertanian, terutama tanaman padi. Curah hujan tinggi memicu perkembangan Organisme Pengganggu Tanaman (OPT) yang berpotensi merusak tanaman padi dan mengganggu persediaan beras lokal. Beberapa hama dan penyakit tanaman padi yang muncul selama musim hujan antara lain adalah penyakit blast, wereng, tikus, sundep, dan hawar daun bakteri.
Penyakit blast ditandai dengan bercak belah ketupat berwarna kelabu dengan tepi coklat atau coklat kemerahan pada daun, batang, malai, dan gabah. Wereng menjadi hama utama pada musim hujan karena telurnya lebih mudah menetas akibat intensitas sinar matahari yang berkurang. Tikus sawah juga merusak tanaman padi dengan memakan padi yang ada. Sundep, hama lainnya, meletakkan telur-telurnya pada daun padi dan larvanya akan memakan daun serta menggerek batang padi.
Selain hama, tanaman padi rentan terkena penyakit hawar daun bakteri selama musim hujan. Penyakit ini menyerang titik tumbuh tanaman dan daun, terutama pada tanaman yang masih muda. Untuk mengatasi masalah ini, diperlukan penanganan teknis guna mencegah Organisme Pengganggu Tanaman (OPT) selama musim hujan. Penelitian dan uji coba varietas padi tahan cuaca ekstrem juga menjadi langkah preventif yang dapat dilakukan.
Pewarta: Raihan Fadilah
Editor: Alviansyah Pasaribu
Copyright © ANTARA 2024