Selasa, 31 Oktober 2023 – 23:19 WIB
Jakarta – Bank OCBC NISP mencatat, hasil kinerja yang baik di kuartal III-2023. Hal ini dapat dilihat dari laba bersih bank yang naik 20 persen menjadi Rp 3,05 triliun dibandingkan dengan tahun sebelumnya atau year on year (yoy).
Baca Juga :
Laba Bersih BNI Kuartal III-2023 Capai Rp 15,8 Triliun
Presiden Direktur Bank OCBC NISP, Parwati mengatakan, pertumbuhan laba bersih tersebut disebabkan oleh pertumbuhan pendapatan bunga bersih sebesar 17 persen yoy. Selain itu, terdapat penurunan cadangan kerugian penurunan nilai sebesar 19 persen yoy.
“Bank OCBC NISP berhasil mencatat kuartal III-2023 dengan kinerja yang kuat dan solid. Bank ini mencatatkan aset konsolidasi sebesar Rp 247,0 triliun, naik 12 persen dari tahun sebelumnya pada periode yang sama,” kata Parwati dalam pernyataannya pada Selasa, 31 Oktober 2023.
Baca Juga :
Rukun Raharja Raup Laba Bersih US$12,6 Juta Kuartal III-2023, Naik 123 Persen
Selain itu, rasio kecukupan modal atau CAR Bank juga tetap kuat dengan angka 23,2 persen. Angka tersebut jauh di atas ketentuan minimum. Dana pihak ketiga (DPK) Bank OCBC NISP juga mengalami peningkatan sebesar 14 persen menjadi Rp 184,3 triliun.
Baca Juga :
Bukit Asam Cetak Laba Bersih Rp 3,8 Triliun di Kuartal III-2023, Ekspor Naik 24,4%
“Peningkatan DPK ini menunjukkan tingkat kepercayaan nasabah terhadap Bank yang semakin tinggi,” ujar Parwati.
Hingga September 2023, Bank OCBC NISP mencatat pertumbuhan kredit sebesar 10 persen menjadi Rp 144,7 triliun dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu. Selain itu, kualitas aset juga terus meningkat, yang terlihat dari penurunan Non-Performing Loan (NPL) Bruto menjadi 1,9 persen pada akhir kuartal ketiga 2023.
Bank OCBC NISP juga telah menyalurkan pembiayaan berkelanjutan sebesar Rp 30 triliun, atau berkontribusi hingga 20,5 persen terhadap total kredit Bank per tanggal 30 September 2023. “Dari jumlah tersebut, Rp 3,2 triliun disalurkan untuk program #TAYTB Women Warriors sebagai bagian dari pembiayaan perempuan, atau naik 6,2 persen yoy. Selain itu, total pembiayaan hijau tercatat sebesar Rp 12 triliun, yang di antaranya digunakan untuk pembiayaan energi dan energi terbarukan, bangunan berwawasan lingkungan, dan lain-lain,” tambahnya.
Halaman Selanjutnya
Kualitas aset juga terus meningkat, yang terlihat dari penurunan Non-Performing Loan (NPL) Bruto menjadi 1,9 persen pada akhir kuartal ketiga 2023.