Kamis, 26 Oktober 2023 – 09:56 WIB
Jakarta – Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS di pasar spot melemah pada perdagangan Kamis pagi, 26 Oktober 2023. Rupiah melemah sebesar 37 poin atau 0,23 persen ke posisi Rp 15.907 per dolar AS, dibandingkan pada penutupan sebelumnya senilai Rp 15.870 per dolar AS.
Baca Juga :
Gawat, Pesawat Tempur China Hampir Tabrak Bomber B-52 Milik AS di Laut China Selatan
Berdasarkan kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) terakhir atau kemarin sore, mematok rupiah di angka Rp 15.871 per dolar AS.
Analis PT Garuda Berjangka Ibrahim Assuaibi memperkirakan, nilai tukar rupiah akan ditutup melemah pada hari ini. Salah satunya, karena kondisi ekonomi global yang tak menentu, dan mengakibatkan harga minyak mentah terus merangkak naik.
Baca Juga :
Mengenal GERD dan Solusi Non Medis untuk Mengatasinya
“Ini akan berpengaruh terhadap kondisi dalam negeri yang sampai saat ini masih ketergantungan minyak mentah dari negara lain. Akibat dari naiknya harga minyak karena dolar menguat, menjadikan bahan impor terus merangkak naik apalagi dibarengi dengan musim kemarau yang cukup panjang membuat konsumsi. masyarakat mengalami penurunan,” kata Ibrahim dalam risetnya Kamis, 26 Oktober 2023.
Baca Juga :
Bagi-bagi Sertifikat Tanah, Menteri Hadi: Bisa Dipakai untuk Usaha
Ibrahim menuturkan, guna membantu meningkatkan konsumsi masyarakat, Pemerintah telah menyiapkan sejumlah paket kebijakan ekonomi untuk menjaga pertumbuhan ekonomi. Hal itu berupa berbagai insentif yang akan di gelontorkan antara lain insentif pajak pertambahan nilai (PPN) untuk properti, bantuan beras hingga bantuan langsung tunai (BLT).
Kemudian, Pemerintah juga akan Kembali memberikan insentif berupa bantuan beras kembali diberikan pada bulan Desember 2023 sebesar 10 kilogram per KPM. Bantuan ini diberikan kepada 20 juta KPM yang telah terdaftar. Sementara itu, sektor manufaktur tidak mendapat insentif lantaran dinilai masih dalam kategori baik dan ekspansif untuk Purchasing Manager’s Index (PMI).
“Mata uang rupiah fluktuatif. Namun, ditutup melemah direntang Rp 15.850-Rp 15.930,” ujarnya.
Halaman Selanjutnya
Kemudian, Pemerintah juga akan Kembali memberikan insentif berupa bantuan beras kembali diberikan pada bulan Desember 2023 sebesar 10 kilogram per KPM. Bantuan ini diberikan kepada 20 juta KPM yang telah terdaftar. Sementara itu, sektor manufaktur tidak mendapat insentif lantaran dinilai masih dalam kategori baik dan ekspansif untuk Purchasing Manager’s Index (PMI).