Pemerintah akan memperpanjang bantuan sosial pangan berupa 10 kilogram beras bagi keluarga penerima manfaat hingga Juni 2024. Namun, banyak yang menuduh bahwa perpanjangan penyaluran bantuan beras ini memiliki muatan politis karena dilakukan di tahun politik 2024.
Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas), Arief Prasetyo Adi, membantah tudingan tersebut. Ia mengatakan bahwa pemberian bantuan ini dilakukan semata-mata untuk menjaga daya beli masyarakat miskin, terutama keluarga yang berada di garis kemiskinan.
Arief menjelaskan bahwa keluarga yang berada di desil 1 merupakan keluarga paling bawah yang membutuhkan bantuan. Dengan harga beras yang tinggi saat ini, bantuan tersebut sangat membantu mereka.
Ia juga menegaskan bahwa penyaluran bantuan pangan tidak memiliki muatan politis. Saat ini, terdapat sekitar 22 juta orang yang berada dalam garis kemiskinan dan membutuhkan bantuan pemerintah, terutama dalam situasi kenaikan harga bahan pokok seperti beras.
Arief juga menginformasikan bahwa sebanyak 22.004.077 keluarga akan menerima bantuan beras sebesar 10 kilogram hingga Juni 2024. Selain itu, pemerintah juga berencana memberikan bantuan pangan berupa telur dan daging kepada 1,4 juta keluarga risiko stunting dengan total anggaran Rp 892 miliar hingga Juni 2024.
Perpanjangan penyaluran bantuan ini dilakukan semata-mata untuk membantu keluarga miskin dan tidak ada pertimbangan lain.