Badan Pangan Nasional (Bapanas) telah memastikan bahwa laporan tentang beras Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) yang diduga sintetis atau beras plastik adalah hoax atau bohong. Hal ini dikonfirmasi setelah dilakukan pengujian di laboratorium. Deputi Penganekaragaman Konsumsi dan Keamanan Pangan NFA Andriko Noto Susanto menyatakan bahwa Bapanas sebagai Otoritas Kompeten Keamanan Pangan (OKKP) mengambil sampel dan mengujinya di laboratorium penguji pangan yang terakreditasi. Dalam uji coba tersebut, beras hasil penanakan beras SPHP yang diduga berupa bola plastik tidak terbukti. Hasil pengujian menunjukkan bahwa beras SPHP yang beredar aman dan tidak berdampak pada kesehatan. Pengujian ini mencakup pengujian profil plastik yang terkandung dalam beras SPHP serta pengujian dalam empat parameter, yaitu uji fisika, uji kimia, profil plastik, dan plasticizer. Kepala Bapanas, Arief Prasetyo Adi, menekankan bahwa isu beras sintetis rentan dihembuskan di tengah upaya serius pemerintah dalam melakukan stabilisasi pasokan dan harga beras melalui Gerakan Pangan Murah (GPM), bantuan pangan beras, dan operasi pasar Bulog. Untuk itu, selain melakukan pengujian ilmiah terhadap sampel beras, Bapanas juga meminta satgas pangan untuk mengawasi dan tindakan terhadap pihak-pihak yang menyebarkan berita hoax tentang beras sintetis di Kota Bukittinggi dan Kota Binjai. Jika terbukti bersalah, pihak tersebut akan diproses secara hukum.