Kamis, 2 November 2023 – 13:04 WIB
PT Medco Energi Internasional Tbk (MEDC) mengumumkan kinerja keuangan selama sembilan bulan di tahun 2023 atau hingga akhir kuartal III-2023. Laba bersih yang dicapai pada periode tersebut adalah sebesar US$242 juta. Sementara itu EBITDA tercatat sebesar US$941 juta dan kas dan setara kas US$666 juta.
Chief Executive Officer (CEO) Medco Energi, Roberto Lorato mengungkapkan, dengan senang melaporkan hasil operasional dan keuangan yang solid di kuartal III ini. “Laporan terbaru kami memperlihatkan cadangan Natuna dan Corridor yang lebih besar yang menunjukkan kapabilitas MedcoEnergi yang baik dan hasil investasi berkelanjutan pada aset-aset kami yang tinggi. Untuk meningkatkan nilai perseroan, kami akan terus fokus pada cost leadership dan penyelesaian proyek utama,” ujar Roberto dikutip dalam keterangan resmi, Kamis, 2 November 2023.
Adapun bagian laba bersih Medco Energi dari Amman Mineral Internasional (AMMN) adalah US$13 juta, turun sebesar US$159 juta dibandingkan tahun lalu. Medco juga bakal membayarkan dividen interim untuk tahun 2023 sebesar Rp 15 per saham.
Untuk operasional, produksi minyak dan gas Medco tetap stabil dari tahun ke tahun sebesar 161 mboepd. Harga minyak selama sembilan bulan pertama 2023 rata-rata US$77 per barel, turun US$24,1 per barel dari US$101,1 per barel pada periode yang sama tahun 2023. “Harga minyak pada Q3 2023 pulih menjadi US$80 per barel,” tulis ikhtisar keuangan Medco Energi.
Dijelaskan pula bahwa laporan cadangan baru di Natuna dan Corridor memperpanjang umur cadangan terbukti dan terduga MedcoEnergi menjadi 9,7 tahun. Belanja modal yang sebesar US$210 juga terutama untuk pengembangan Natuna, Corridor, dan Ijen.
Medco Energi juga memiliki utang konsolidasi US$2,9 miliar, turun sebesar 12 persen dibandingkan tahun sebelumnya, sementara utang restricted group sebesar US$2,5 miliar atau turun sebesar 14 persen tahun ke tahun (YoY). Kas dan setara kas berjumlah US$666 juta dengan utang bersih US$2,2 miliar dan rasio utang bersih terhadap ebitda sebesar 1,6x. Pada kuartal IV-2023, Medco Energi akan melakukan tender offer kembali surat utang dolar AS 2025-2028 senilai US$425 juta dan menerbitkan surat utang dolar AS 2029 senilai US$500 juta untuk pembiayaan kembali.
Di sektor ketenagalistrikan, Medco Power menghasilkan penjualan sebesar 3.079 GWh, dimana 20 persen berasal dari sumber energi terbarukan. Penjualan meningkat 5 persen dibanding tahun lalu berkat kontribusi IPP berbahan bakar gas di Riau sebesar 275 MW dan fasilitas pembangkit listrik tenaga surya di Sumbawa sebesar 26 MWp. Belanja modal ketenagalistrikan sebesar US$55 juta yang terutama untuk menyelesaikan pengembangan pembangkit listrik geothermal Ijen 34 MW yang dijadwalkan sebesar pada Desember 2024.
Di Sektor Tambang, Amman Mineral Internasional disebut membukukan biaya kepatuhan yang lebih tinggi karena tertundanya penerbitan izin ekspor, kenaikan bea ekspor, dan mulai dikenakannya (accuring) penerimaan negara bukan pajak. Produksi tembaga tercatat sebesar 199 Mlbs, dan produksi emas sebesar 259 Koz. Realisasi harga rata-rata tembaga adalah US$4 per lbs. Adapun pembangunan smelter Amman berjalan sesuai jadwal dan diperkirakan akan mencapai progres lebih dari 70 persen pada akhir tahun.
Direktur Utama Medco Energi, Hilmi Panigoro menambahkan, dirinya merasa senang dengan kinerja operasional dan keuangan perusahaan. “Penerbitan obligasi terbaru dan dukungan investor yang kuat menunjukkan keberhasilan Perseroan dalam memenuhi komitmen dan rencana deleveraging secara konsisten. Dengan membaiknya harga komoditas dan permintaan energi, kami berharap dapat terus melanjutkan pertumbuhan yang berkelanjutan,” ujar Hilmi.