Jumat, 27 Oktober 2023 – 21:54 WIB
Jakarta – PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau PT KAI mengatakan, saat ini operasional LRT Jabodebek hanya bisa dilakukan dengan 9 rangkaian kereta (trainset) dan 131 perjalanan.
Baca Juga :
5 Klinik Kecantikan Terbaik yang Tersebar di Seluruh Indonesia
Manajer Humas KAI Divisi LRT Jabodebek, Kuswardojo menjelaskan, hal itu seiring dengan bertambahnya sarana yang memasuki masa perawatan di bagian roda. Sehingga, pengurangan rangkaian dan frekuensi perjalanan terpaksa dilakukan, terkait kondisi roda pada 18 trainset yang harus memasuki masa perawatan.
Kuswardojo mengakui bahwa jumlah kereta yang memasuki masa perawatan pun bertambah sebanyak 5 unit, setelah pada pekan lalu sebanyak 13 trainset sudah terlebih dahulu memasuki masa perawatan.
Baca Juga :
Pratikno Sebut Kondisi Menko Luhut Membaik: Sudah Mulai Perintah-perintah
“Pengurangan ini dilakukan, karena didapati kondisi keausan roda kereta yang beroperasi sudah harus dilakukan masa pembubutan,” kata Kuswardojo kepada media, dikutip Jumat, 27 Oktober 2023.
Baca Juga :
Kondisi Terkini Pasien Terkonfirmasi Cacar Monyet di Jakarta
Dia menambahkan, berkurangnya jumlah kereta yang beroperasi membuat waktu tunggu antarkedatangan kereta (headway) menjadi makin lama. Saat ini headway LRT Jabodebek untuk seluruh lintas pelayanan adalah sekitar 30-40 menit.
Menurut Kuswardojo, banyaknya jumlah trainset yang memasuki masa perawatan secara bersamaan adalah akibat dari total jarak tempuh per rangkaian, yang telah mencapai kisaran 22.000-23.000 kilometer.
Sementara, tingkat keausan roda untuk kereta LRT yang telah mencapai jarak tempuh 20.000 kilometer, adalah sekitar 4-8 milimeter. Padahal, standar dari KAI menyebut bahwa tingkat keausan roda per rangkaian tidak boleh mencapai 8 milimeter.
“Saat keausan roda LRT sudah sekitar 5-6 milimeter, itu akan kami tarik dari operasional dan dilakukan pembubutan. Karena kalau tidak dilakukan, kereta berpotensi anjlok,” ujar Kuswardojo.
Proses pembubutan roda per trainset diketahui membutuhkan waktu sekitar 5-7 hari. Setelahnya, roda baru tersebut akan dipasangi sensor-sensor terkait, yang mengatur pengereman, pemberhentian, dan lain sebagainya.
“Proses bubut untuk 18 trainset LRT akan membutuhkan waktu yang cukup lama. Karena saat ini hanya ada 1 unit mesin bubut khusus untuk roda kereta LRT,” ujarnya.
Halaman Selanjutnya
Sementara, tingkat keausan roda untuk kereta LRT yang telah mencapai jarak tempuh 20.000 kilometer, adalah sekitar 4-8 milimeter. Padahal, standar dari KAI menyebut bahwa tingkat keausan roda per rangkaian tidak boleh mencapai 8 milimeter.