Jumat, 17 November 2023 – 23:19 WIB
Jakarta – PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) optimis bisa menorehkan kinerja positif pada tahun 2024, meskipun kondisi perekonomian global masih diliputi ketidakpastian. Hal itu diyakini karena fundamental bisnis BSI yang kuat, seiring stabilitas ekonomi nasional.
Direktur Treasury & International Banking BSI, Moh. Adib mengatakan, kekuatan fundamental BSI yang akan menjadi penopang kinerja perseroan pertama adalah dari jumlah nasabah. “Saat ini BSI adalah bank dengan jumlah nasabah terbesar ke-5 di Indonesia, yaitu sebanyak 19,22 juta atau tumbuh 10,9 persen secara year on year (yoy) hingga kuartal III-2023,” kata Adib di kantornya, kawasan Gatot Subroto, Jakarta, Jumat, 17 November 2023.
Kekuatan kedua BSI menurut Adib yakni kemampuan dalam pembiayaan konsumer. Hingga September 2023, BSI telah menyalurkan pembiayaan sebesar Rp 232 triliun atau tumbuh 15,94 persen (yoy), dan segmen konsumer yang mendominasi yaitu sebesar Rp 117,92 triliun.
Ketiga, BSI pun sangat memperhatikan segmen UMKM. Bahkan hingga September 2023, dari pembiayaan berkelanjutan di BSI yang mencapai Rp 53,6 triliun, sebagian besarnya yaitu Rp 43,4 triliun diserap oleh segmen UMKM. “Untuk mendukung perputaran roda ekonomi di sektor riil, BSI terus mendukung pertumbuhan UMKM di Indonesia. Harapannya dapat mendorong pertumbuhan ekonomi yang lebih baik,” ujar Adib.
Kemudian, faktor lainnya yang menopang optimisme BSI tersebut, adalah langkah strategis dalam melakukan transformasi digital. Hal ini dalam rangka memperkuat layanan perbankan syariah di era digital. Adib mencontohkan, BSI Mobile saat ini sudah menjadi pilihan mayoritas para nasabah untuk bertransaksi. Di mana 97 persen nasabah sudah menggunakan BSI Mobile untuk transaksi harian mereka, dan hanya sekitar 3 persen nasabah yang masih datang ke cabang untuk bertransaksi. “Per September 2023, transaksi di BSI Mobile mencapai 438 juta transaksi. Naik dari angka 343,78 juta transaksi pada periode yang sama di tahun 2022,” ujarnya.