Selasa, 5 Desember 2023 – 09:31 WIB
Jakarta – Badan Pangan Nasional (Bapanas) menyatakan bahwa realisasi bantuan beras per 1 Desember secara nasional telah mencapai 72,79 persen dari total alokasi hingga Desember 2023. Hal ini diungkapkan oleh Kepala Bapanas, Arief Prasetyo Adi.
Arief menyatakan bahwa bantuan beras ini akan terus diberikan kepada masyarakat yang membutuhkan dan akan diteruskan hingga Maret 2024.
“Jadi hari ini bagian dari bantuan pangan beras yang sebelumnya 3 bulan pertama sudah (Januari-Maret), 3 bulan kedua sudah (September-Nobember), dan ini yang Desember. Tadi Bapak Presiden menyampaikan 3 bulan pertama di Januari Februari Maret di 2024 juga akan ada bantuan pangan beras,” kata Arief dalam keterangannya, Selasa, 5 Desember 2023.
Arief juga menjelaskan bahwa progres penyaluran bantuan pangan beras tahap kedua di Provinsi NTT per 1 Desember mencapai 17.422.920 kg dari total alokasi hingga Desember sebesar 33.732.760 kg.
“Di tingkat nasional, realisasi bantuan pangan beras per 1 Desember telah berhasil menyalurkan sebanyak 621.531.910 kg atau 72,79 persen dari total alokasi hingga Desember sebesar 853.851.760 kg,” ungkapnya.
Arief menegaskan bahwa setiap Keluarga Penerima Manfaat (KPM) akan menerima beras sebanyak 10 kg setiap bulan. Ia juga menegaskan bahwa tidak akan ada toleransi apabila terjadi ketidaksesuaian kuantitas beras yang diterima masyarakat.
“Apabila masyarakat menemukan ketidaksesuaian kuantitas beras yang diterima, tolong dapat segera diinformasikan, bisa melalui Bulog terdekat atau jalur pemerintah lainnya. Kami tidak mentolerir adanya penyimpangan. Satgas Pangan Polri juga siap menangani apabila benar terjadi penyimpangan,” tegasnya.
Pemerintah terus menggelontorkan bantuan pangan beras demi membantu dan menjaga daya beli masyarakat serta mengendalikan inflasi pangan secara nasional. Pada tahun ini, kebijakan pro rakyat ini telah terlaksana hingga dua tahap.
Pada tahap pertama, bantuan sebanyak 640.590 ton beras telah disalurkan ke 21.353.000 KPM dalam tempo 3 bulan. Saat ini, tahap kedua masih berprogres dengan target sebanyak 21.237.377 KPM dan alokasi total sebesar 853.851 ton.
“Pemerintah menilai dengan penyaluran bantuan pangan beras ini, efektif menekan inflasi dan harga. Tentunya ini juga demi tujuan membantu masyarakat berpenghasilan rendah. Dapat kita lihat, inflasi beras secara bulanan terus melemah pasca bantuan pangan beras digulirkan sejak September,” imbuhnya.
Halaman Selanjutnya
“Apabila masyarakat menemukan ketidaksesuaian kuantitas beras yang diterima, tolong dapat segera diinformasikan, bisa melalui Bulog terdekat atau jalur pemerintah lainnya. Kami tidak mentolerir adanya penyimpangan. Satgas Pangan Polri juga siap menangani apabila benar terjadi penyimpangan,” tegasnya.