Jumat, 15 Desember 2023 – 17:42 WIB
Jakarta – Deputi Bidang Koordinasi Infrastruktur dan Transportasi Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Kemenko Marves) Rachmat Kaimuddin mengungkapkan bahwa minat masyarakat dalam membeli motor listrik masih rendah.
Salah satu faktor rendahnya minat masyarakat dalam membeli motor listrik adalah karena merek motor listrik yang kurang populer dan belum menguasai pasar seperti motor konvensional. Saat ini terdapat 17 merek motor listrik dengan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) sebesar 40 persen. Namun, belum ada merek yang dominan yang menguasai pasar motor di Indonesia sehingga minat masyarakat dalam membeli motor listrik masih rendah.
Rachmat mendorong produsen motor dominan yang menguasai pasar motor di Indonesia untuk ikut terjun ke industri kendaraan listrik, guna mendorong minat masyarakat untuk membeli motor listrik.
Menurut laman Sistem Informasi Pemberian Bantuan Pembelian Kendaraan Listrik Roda Dua (SISAPIRa), per Jumat (15/12) masih ada sisa kuota 182.017 unit motor listrik yang belum tersalurkan. Padahal, pemerintah menargetkan sebanyak 200 ribu motor listrik baru harus terjual tahun ini melalui program subsidi kendaraan listrik. Rachmat optimistis target penyaluran 200 ribu motor listrik bisa tercapai pada 2024 karena sejumlah merek akan merilis produk motor listriknya pada tahun depan. Selain itu, dia melihat angka penjualan harian motor listrik di Indonesia cukup baik.