Ekonomi Indonesia Pada Tahun 2023
Recesi ekonomi menjadi keprihatinan utama bagi Indonesia sepanjang tahun 2023. Dampak dari perang Rusia-Ukraina, tekanan suku bunga bank sentral Amerika Serikat Federal Reserve, transisi dari pandemi COVID-19 menjadi endemi, dan juga pecahnya perang Israel Palestina semuanya memberikan tekanan yang signifikan terhadap Indonesia sebagai bagian dari ekonomi global.
Konflik antara Rusia dan Ukraina menyebabkan instabilitas dalam pasokan pangan dan energi secara global. Pengetatan moneter oleh Amerika Serikat mengancam inflasi global dan nilai tukar, termasuk rupiah. Hal ini juga membuat pemangku kebijakan ditekan untuk membuat regulasi yang dapat melindungi ekonomi nasional.
Pada tahun 2023, pemerintah melakukan percepatan dalam mengakselerasi motor-motor ekonomi nasional, termasuk konsumsi masyarakat. Langkah preventif dari segi moneter dan fiskal pun disiapkan dan menunjukkan hasil yang positif. Inflasi secara umum menunjukkan tren melandai sepanjang tahun 2023. Kinerja konsumsi masyarakat yang kuat juga berdampak pada pertumbuhan ekonomi yang tercatat melampaui 5 persen selama 7 kuartal berturut-turut.
Pada kuartal II-2023, ekonomi tumbuh sebesar 5,17 persen yoy, dan konsisten di atas 5 persen. Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati bahkan menyatakan bahwa Indonesia menjadi salah satu negara di ASEAN dengan pertumbuhan tertinggi.
Namun, resesi ekonomi tidak membuat perekonomian Indonesia benar-benar terbebas dari gejolak ekonomi. Krisis iklim dan konflik Hamas-Israel menjadi ancaman baru bagi sektor pangan dan energi. Untuk menghadapi hal ini, Bank Indonesia meningkatkan suku bunga acuan agar dapat menjaga stabilitas nilai tukar rupiah dan inflasi.
Selain itu, berbagai perusahaan besar baik nasional maupun internasional terpaksa melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) dalam upaya efisiensi akibat kondisi ekonomi global yang tidak stabil. Seiring dengan hal tersebut, pemerintah juga fokus pada peningkatan sumber daya manusia, pembangunan infrastruktur, reformasi perlindungan sosial, dan ketahanan pangan serta energi untuk memperkuat ekonomi dari sisi internal negara.
Secara keseluruhan, perekonomian Indonesia mampu menunjukkan kinerja yang positif di tengah serangkaian tekanan global. Meskipun demikian, masih ada beberapa risiko negatif yang membayangi pertumbuhan ekonomi, seperti perang Israel-Hamas yang dapat berdampak pada pertumbuhan ekonomi di kuartal IV-2023.