Jumat, 22 Desember 2023 – 13:44 WIB
Jakarta – Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif mengakui bahwa bauran Energi Baru Terbarukan (EBT) masih jauh dari target 23 persen pada tahun 2025. Arifin menyatakan bahwa pencapaian saat ini masih jauh dari target, sekitar 60 persen.
“Issue yang diangkat pertama kali adalah transisi energi, kita memang punya target capaian untuk bisa 23 persen tahun 2025. Tapi apa yang kita capai sekarang masih jauh, masih kurang lebih 60 persen dari target, padahal dua tahun lagi,” kata Arifin dalam acara Seminar Nasional Outlook Perekonomian Indonesia 2024 di Jakarta, Jumat, 22 Desember 2023.
Arifin juga mengungkapkan bahwa pandemi COVID-19 di Indonesia dan kelanjutan infrastruktur di negara ini menjadi penyebab dari belum tercapainya target bauran EBT. Menurutnya, “Penyebabnya adalah kemarin ada covid-19, kemudian kita masih harus mempersiapkan infrastruktur. Kemudian kita harus create demand, infrastruktur sudah kita programkan ya kita harus bisa membangun jaringan transmisi yang dapat mengakses energi baru terbarukan,” ucap Menteri ESDM.
Ia juga menyatakan bahwa pemerintah harus memperbaiki regulasi kebijakan yang dapat menarik investasi masuk ke Indonesia dan menyelesaikan proyek infrastruktur sebelumnya. Arifin juga menegaskan bahwa pemerintah Indonesia juga memprogram efisiensi untuk memanfaatkan sumber gas alam di Indonesia sebagai pengganti LPG.
“LPG kita itu impor lebih dari 5 setengah juta ton per tahun dan terus meningkat. Sementara, kita memiliki gas yang berlebih dan kita ekspor, dan kecenderungan produksi dalam negeri kita akan bertambah,” tutupnya.