PT Waskita Karya Tbk melakukan efisiensi bisnis
Langkah PT Waskita Karya Tbk melakukan efisiensi bisnis diyakini bakal memuliskan upaya perusahaan pelat merah itu dalam memperbaiki kinerja. Efisiensi tersebut menyebabkan berkurangnya beban operasional.
Pengamat Pasar Modal Reza Priyambada mengatakan, langkah efisiensi perlu dilakukan agar perusahaan yang sedang menghadapi masalah keuangan dapat segera sehat sehingga mampu menjalankan bisnis dengan optimal.
“Langkah efisiensi perlu dilihat secara menyeluruh. Setiap bidang harus dicek di mana upaya efisiensi yang bisa dilakukan. Selain itu, efisiensi ini perlu dibarengi dengan perencanaan bisnis jangka panjang. Jadi harus diperhatikan juga aspek langkah strategis perusahaan dalam melakukan ekspansi maupun upaya untuk bertumbuh baik secara organik maupun anorganik,” katanya di Jakarta, Rabu, 27 Desember 2023.
Dia menambahkan, efisiensi tak hanya bisa dilakukan dengan memangkas jumlah pekerja, tetapi juga mengurangi beban operasional dari sektor lain, seperti aktivitas rapat perusahaan hingga penunjukkan vendor.
Selain itu, perseroan juga perlu melakukan negosiasi agar proses restrukturisasi berjalan maksimal sehingga mendukung fungsi Waskita Karya untuk kembali fokus ke bisnis inti.
“Sementara itu, SVP Corporate Secretary Perseroan, Ermy Puspa Yunita mengatakan Waskita fokus melakukan upaya perbaikan tata kelola dan kinerja perusahaan melalui program transformasi bisnis.
Transformasi Bisnis yang saat ini Waskita lakukan yaitu fokus kepada core business sebagai kontraktor murni yang menyebabkan perubahan organisasi dan peran karyawan dengan melakukan proses rightsizing agar proses bisnis Perseroan semakin efisien dan efektif.
Rightsizing merupakan sebuah upaya memastikan sumber daya perusahaan dipergunakan secara tepat dan efektif. Proses ini tidak selalu berkaitan dengan perampingan tetapi juga bagaimana Perseroan dapat melakukan optimalisasi dengan menempatkan karyawan pada posisi atau jabatan yang tepat, the right man on the right place agar kinerja perseroan semakin maksimal.
Proses rightsizing ini membuat Perseroan menata ulang deskripsi pekerjaan dan struktur karyawan di kantor maupun proyek sehingga potensi yang dimiliki oleh Perseroan dapat dimaksimalkan dengan baik.
Selain itu, Perseroan juga telah melakukan perbaikan-perbaikan tata kelola perusahaan. Di antaranya melalui penerapan komite manajemen risiko konstruksi untuk memastikan setiap proyek yang akan diambil merupakan proyek sehat dengan risiko finansial yang rendah.
Seperti adanya ketentuan monthly payment, uang muka dan adanya kepastian pembayaran dari owner, sehingga proyek-proyek yang didapatkan oleh Waskita dapat berjalan dengan lancar dan selesai tepat waktu serta memberikan dampak positif bagi kinerja perusahaan.
Perseroan juga membentuk financial controller sebagai pengendalian sistem keuangan dan mewujudkan kesatuan likuiditas dalam bentuk sentralisasi pembayaran. Perbaikan kinerja perusahaan juga terus dilakukan di antaranya melalui lean construction agar proyek-proyek melakukan efisiensi minimum 1 persen dari sisa nilai kontrak melalui metode material manajemen yang lebih efektif dan efisien.
“Untuk menghadapi tahun 2024, Perseroan optimis dengan langkah-langkah yang dijalankan dapat menciptakan bisnis yang lebih sehat dan prudent, sehingga kepercayaan yang diberikan oleh publik dapat kami jaga dengan baik,” tutup Ermy.