Kamis, 11 Januari 2024 – 15:29 WIB
Jakarta – Direktur Utama Perum Bulog, Bayu Krisnamurthi mengungkapkan keberhasilan Program Bantuan Pangan Beras yang dianggap efektif dalam menahan laju harga beras serta turut memengaruhi inflasi dan daya beli masyarakat.
Dia menyatakan, sejak bantuan pangan beras tahap I yang diluncurkan pada periode Januari hingga Maret 2023, inflasi beras mengalami penurunan dari sebelumnya 2,63 persen pada bulan Februari 2023. “Ini kemudian turun menjadi 0,70 persen pada bulan Maret 2023,” kata Bayu dalam konferensi pers di kantornya, Kamis, 11 Januari 2024.
Tidak sampai di situ, penurunan inflasi beras terus berlanjut menjadi 0,55 persen pada bulan April 2023, dan 0,02 persen pada bulan Mei 2023. Kemudian dari Bantuan Pangan CBP tahap II yang disalurkan dari bulan September sampai dengan Desember 2023, ternyata berhasil menjaga laju kenaikan harga beras di akhir tahun yang biasanya naik tinggi.
“Terlihat dari inflasi beras yang menurun cukup signifikan, dari 5,61 persen pada bulan September 2023 menjadi 0,43 persen pada bulan Desember 2023,” ujar Bayu.
Dia menegaskan, upaya pemenuhan pangan bagi masyarakat berpendapatan rendah, melalui program Bantuan Pangan Beras ini, telah menjadi salah satu concern pemerintah. “Karena berpengaruh langsung dalam kemampuan daya beli masyarakat, yang turut mempengaruhi inflasi,” kata Bayu.
Melihat dampak positif penurunan inflasi tersebut, Pemerintah melalui Badan Pangan Nasional (BPN) kembali menugaskan Bulog untuk melanjutkan penyaluran bantuan pangan beras yang sudah dilakukan sejak awal tahun 2024.
“Dengan penambahan jumlah Keluarga Penerima Manfaat bantuan pangan beras pada tahun 2024 menjadi 22 juta KPM, dari sebelumnya 21,3 juta KPM, dan asumsinya setiap keluarga rata-rata terdiri dari 4 orang, maka sudah ada 88 juta rakyat Indonesia yang merasakan manfaat dari program Bantuan Pangan ini,” ujarnya.
Diketahui, penyaluran bantuan pangan beras ini telah disalurkan secara merata di seluruh Indonesia tanpa terkecuali. Prosesnya dilayani oleh seluruh kantor wilayah dan kantor cabang Bulog dari Aceh sampai Papua, melalui pelayanan dari 471 komplek pergudangan milik Bulog.
Dengan stok Cadangan Beras Pemerintah yang dikuasai Bulog per 10 Januari 2024, yakni sebanyak 1,3 juta ton, hal itu masih ditambah dengan sisa beras dalam perjalanan yang sudah berhasil dikontrak oleh Bulog dari penugasan impor beras tahun 2023 sebanyak 500 ribu ton.