Senin, 8 Januari 2024 – 15:27 WIB
Jakarta – Bank Indonesia (BI) mencatat bahwa posisi cadangan devisa Indonesia pada akhir Desember 2023 mencapai US$146,4 miliar. Jumlah ini mengalami peningkatan dari posisi pada akhir November 2023 yang sebesar US$138,1 miliar.
Kepala Departemen Komunikasi BI, Erwin Haryono mengatakan kenaikan posisi cadangan devisa ini disebabkan oleh penerimaan pajak dan jasa, serta penarikan pinjaman luar negeri pemerintah.
“Posisi cadangan devisa Indonesia pada akhir Desember 2023 tercatat sebesar US$146,4 miliar, meningkat dibandingkan dengan posisi pada akhir November 2023 sebesar US$138,1 miliar,” ujar Erwin dalam keterangannya, Senin, 8 Januari 2024.
Erwin menjelaskan bahwa posisi cadangan devisa tersebut setara dengan pembiayaan 6,7 bulan impor atau 6,5 bulan impor dan pembayaran utang luar negeri pemerintah. Nilai ini juga berada di atas standar kecukupan internasional sekitar 3 bulan impor.
“Bank Indonesia menilai cadangan devisa tersebut mampu mendukung ketahanan sektor eksternal, serta menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan,” jelasnya.
Ia melanjutkan, dengan posisi tersebut, Bank Indonesia memandang cadangan devisa akan tetap memadai. Hal ini didukung oleh stabilitas dan prospek ekonomi yang terjaga.
“Seiring dengan respons bauran kebijakan yang ditempuh Bank Indonesia dan Pemerintah dalam menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan untuk mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan,” imbuhnya.