Jumat, 12 Januari 2024 – 20:18 WIB
Jakarta – Kepala Program Ekonomi Syariah Institute For Development of Economics and Finance (Indef), Fauziah Rizki Yuniarti menyoroti, soal pasar modal syariah yang belum menjadi perhatian dari ketiga pasangan calon presiden dan wakil presiden. Padahal pasar modal syariah saat ini mendominasi di Indonesia maupun dunia.
Fauziah mengatakan, dari dokumen visi misi ketiga paslon, yakni Anies-Muhaimin, Prabowo-Gibran, dan Ganjar-Mahfud, penyebutan kata syariah paling banyak ada di dokumen paslon nomor urut 1. “Kalau saya perhatikan memang pasar modal syariah belum menjadi perhatian dari paslon yang ada. Kalau dilihat dari dokumen visi misi penyebutan kata syariah, ekonomi syariah itu sangat sedikit. Paling banyak di dokumennya Pak Anies paslon nomor satu, dan Prabowo, dan Ganjar,” ujar Fauziah dalam Diskusi Catatan Awal Tahun Indef Jumat, 12 Januari 2024.
Fauziah menutukan, untuk kata sukuk yang merupakan produk dari pasar modal syariah hanya muncul di dokumen visi misi Anies-Muhaimin. “Kemudian produk pasar modal syariah lainnya tidak disebutkan,” terangnya. Sedangkan dari beberapa diskusi dan debat yang dilakukan paslon dan tim sukses masing-masing capres-cawapres, pembahasan lebih berfokus kepada perbankan syariah. “Kalau diperhatikan mereka lebih fokusnya lebih ke perbankan syariah, karena memang di Indonesia keuangan konvensionalnya memang heavy di perbankan,” jelansya.
Padahal jelas Fauziah, pasar modal syariah mendominasi di tingkat nasional. Hal ini terlihat dari penerbitan sukuk bila dibandingkan perbankan syariah, Industri Keuangan Non Bank (IKNB) syariah. “Kita lihat pasar modal syariah dominasi 60 persen. Dan juga enggak cuman di tingkat nasional, di tingkat global pun Indonesia dominan sekali. Kita top ESG sukuk jadi green sukuk,” ujar dia.