Selasa, 16 Januari 2024 – 19:04 WIB
Jakarta – Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) melalui Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Bumi mengungkapkan bahwa ada 13 kontrak wilayah kerja (WK) migas atau blok migas yang ditandatangani sepanjang tahun 2022-2023. Lebih lanjut, 10 WK migas tersebut ditawarkan pemerintah kepada para Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) selama tahun 2023.
Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi Kementerian ESDM, Tutuka Ariadji menjelaskan bahwa di tahun 2023 terdapat pula Production Sharing Contract (PSC) untuk 3 blok migas, yang telah ditawarkan pada tahun 2022. Tutuka mengatakan hal ini dalam konferensi pers ‘Capaian Kinerja 2023 dan Program Kerja 2024 Subsektor Minyak dan Gas Bumi’, Selasa, 16 Januari 2024.
Penandatanganan PSC untuk 13 WK tersebut berhasil meraup total firm commitment sebesar US$178,6 juta. Blok migas tersebut mencakup WK Offshore North West Aceh (Meulaboh), WK Offshore Southwest Aceh (Singkil), WK Bireun Sigli, WK Beluga, WK West Kampar, WK Jabung Tengah, WK East Natuna, dan WK Paus. Selain itu, terdapat pula blok migas di Kalimantan yaitu WK Bengara I, WK Akia, serta WK Peri Mahakam. Untuk Jawa-Madura, tercatat WK Sangkar dan WK Bunga.
Tutuka menambahkan bahwa pemerintah tengah memperbaiki fiscal term untuk menarik minat KKKS menggarap blok migas di Indonesia. Dengan komposisi tersebut, KKKS yang menggarap blok migas dengan risiko tinggi akan mendapatkan persentase split paling besar, yaitu 80 persen. Kemudian untuk minyak, kontraktor akan mendapat 55 persen dan pemerintah 45 persen, serta 50:50 tergantung dari risiko yang ditentukan tim expert.
Pada halaman selanjutnya, Tutuka juga menyebutkan bahwa WK Bobara dan WK Akimeugah 1 dan 2 sedang dalam proses lelang dan diharapkan selesai awal tahun 2024.