HomeprabowoJenderal Joshua L. Chamberlain...

Jenderal Joshua L. Chamberlain – prabowo2024.net -> Jenderal Joshua L. Chamberlain – prabowo2024.net

Oleh Prabowo Subianto [diambil dari Buku 2 Kepemimpinan Militer: Catatan dari Pengalaman Letnan Jenderal TNI (Purn.) Prabowo Subianto]

“Joshua Chamberlain perwira yang rendah hati, tidak pernah menonjolkan diri, tapi sangat berani, selalu memimpin pasukannya dari depan. Selalu berada bersama anak buahnya, walaupun berkali-kali terluka tembak, ia tidak pernah mau untuk menghentikan pengabdiannya. Walaupun kita bukan bangsa Amerika, kita pun tidak salah kalau kita belajar dan kagum kepada contoh kepemimpinan dan contoh keberanian yang ditunjukkan oleh Letkol Joshua Chamberlain.

Mungkin kepemimpinan macam inilah yang membuat Amerika Serikat menjadi negara yang kuat, sehingga menjadi negara adikuasa pada abad ke-20 dan ke-21″

Joshua L. Chamberlain ini adalah salah satu tokoh dalam sejarah yang saya kagumi. Beliau sebenarnya bukan tentara profesional. Beliau seorang profesor, seorang guru besar dalam sejarah klasik Romawi dan Yunani kuno, dan juga dalam ilmu retorika dari Negara Bagian Maine. Pada saat Perang Saudara Amerika Serikat meletus, yaitu pada tahun 1861 yang ditandai oleh pengepungan dan perebutan benteng di Charleston, South Carolina, Presiden Amerika Serikat pada saat itu menyatakan keadaan darurat perang dan meminta sukarelawan-sukarelawan dari semua negara bagian yang tergabung dalam Republik Amerika Serikat. Sebagian besar dari negara bagian yang tetap setia kepada Amerika Serikat adalah negara-negara bagian dari utara. 11 negara bagian, sebagian besar di selatan, memisahkan diri dari Amerika Serikat dan membentuk sebuah negara baru yang mereka namakan Confederated States of America (CSA). Mereka juga membentuk tentara CSA (Confederated States Army).

Pada saat Abraham Lincoln memanggil sukarelawan-sukarelawan dari negara-negara bagian, di Negara Bagian Maine, terbentuklah resimen-resimen yang terdiri dari sukarelawan-sukarelawan yang tergabung dalam legiun yang dibentuk oleh gubernur negara bagian tersebut. Di Maine, terbentuklah resimen ke-20 Maine dan Professor Joshua Chamberlain dari Universitas Bowdoin College secara sukarela menyatakan bergabung dengan tentara sukarelawan yang membela Amerika Serikat. Oleh gubernur Negara Bagian Maine, Chamberlain diberi pangkat Letnan Kolonel dan menjadi komandan resimen dari resimen ke-20 Maine. Resimen pada saat itu kekuatannya bervariasi, ada yang 1.000 orang, ada yang 800, tapi berkisar antara 800-1000 orang. Yang tergabung dalam beberapa kompi. Kalau di kita sekarang, resimennya mereka itu setingkat dengan batalion di TNI sekarang.

Walaupun Joshua Chamberlain bukan tentara profesional dan tidak pernah mengalami pendidikan militer, apalagi ke akademi militer, ia sangat tekun belajar dari buku-buku taktik dan buku-buku teknik yang diberikan oleh tentara pusat. Karena kecerdasannya, ia cepat menguasai drill-drill yang diperlukan dalam teknik bertempur pada saat itu. Ia pun cepat menguasai resimennya dan memimpin resimennya dalam berbagai pertempuran. Meski mengalami luka, tetapi ia berhasil memimpin resimennya dalam pertempuran-pertempuran awal Perang Saudara Amerika. Salah satu pertempuran yang paling hebat yang ia alami adalah Pertempuran Fredericksburg, dimana ia merupakan bagian dari pasukan federal pada saat itu dipimpin oleh Jenderal Burnside yang melakukan serangan menyeberangi Sungai Rappahannock dan berusaha untuk menguasai ketinggian di sebelah selatan dari Kota Fredericksburg.

Padahal semua ketinggian tersebut yang melingkar di atas Kota Fredericksburg sudah dikuasai oleh pasukan selatan, yang pada saat itu dipimpin sendiri oleh Jenderal Robert E Lee. Pasukan selatan telah membuat pertahanan yang sangat kuat dan menunggu serbuan dari tentara federal (tentara pusat). Jenderal Burnside waktu itu ternyata seorang yang tidak kreatif, mungkin juga tidak terlalu pintar, dan tidak berpengalaman dalam memimpin pasukan dalam pertempuran, sehingga berkali-kali ia perintahkan pasukannya melakukan serangan frontal melalui medan terbuka dari kerendahan menuju ketinggian-ketinggian yang sudah dikuasai oleh pasukan selatan dengan membentuk pertahanan-pertahanan dari tanah dan kayu yang sangat kuat.

Dalam berbagai serbuan-serbuan frontal tersebut, tentara federal mengalami korban yang sangat banyak. Korban meninggal dan korban luka yang sangat banyak. Dan akhirnya terpukul mundur. Pasukan yang dipimpin Chamberlain juga mengalami korban yang sangat banyak, hampir setengah pasukannya menjadi korban. Pada pertempuran tersebut, tentara utara menyerang dengan kekuatan 115.000 melawan tentara selatan dengan kekuatan 70.000. Selesai pertempuran, tentara utara mengalami 1.200 gugur, 10.000 luka-luka, dan 1.800 tertawan. Pertempuran Fredericksburg dikenal sebagai kekalahan yang sangat besar bagi tentara utara. Pasukan Chamberlain pun mengalami korban yang banyak.

Pasukan yang dipimpin oleh Chamberlain yaitu resimen ke-20 dari Maine yang dikenal dengan istilah Twentieth of Maine, masuk pertempuran Fredericksburg dengan kekuatan 1.620. Setelah pertempuran gugur 150, terluka 380, dan 146 meninggal karena sakit. Akhirnya bisa dikatakan total korban, setelah pertempuran, yaitu resimen Maine ke-20 mengalami 40% korban dalam satu pertempuran. Totalnya adalah 267 gugur dan 380 terluka. Setelah Fredericksburg, Chamberlain memimpin resimen tersebut dalam berbagai pertempuran, dan pada tahun ketiga dari Perang Saudara Amerika, Joshua Chamberlain terlibat dalam pertempuran yang sangat menentukan, yaitu dalam Pertempuran Gettysburg pada tahun 1863.

Gettysburg adalah sebuah kota persimpangan di negara bagian Pennsylvania. Pada tahun itu Jenderal Lee setelah berhasil mengalahkan tentara utara dalam beberapa pertempuran, dengan kekuatan 73.000 pasukan selatan memutuskan untuk menyerbu utara dengan menerobos ke Pennsylvania dengan niat untuk bermanuver dan menyerbu ibu kota Amerika Serikat, Washington D.C. Setelah beberapa minggu tidak terdeteksi, akhirnya pasukan Lee masuk di sekitar Kota Gettysburg tetapi di sana sudah ada pasukan kavaleri dari tentara utara. Pasukan kavaleri utara yang terdiri dari 2 brigade kavaleri akhirnya menahan gerak maju tentara selatan yang terdiri dari 2 divisi.

Akibat ditahan, pasukan utara berhasil dikumpulkan oleh Jenderal Lee yang baru saja mengambil alih komando dari tentara utara yang disebut The Army of the Potomac. Terjadilah pertempuran yang sangat besar untuk memperebutkan Kota Gettysburg. Beberapa kali kota Gettysburg berganti tangan yang akhirnya tentara utara membuat garis pertahanan di luar Kota Gettysburg di sebelah utara Kota Gettysburg, yang melingkar di atas sepanjang ketinggian-ketinggian di luar Kota Gettysburg.

Pasukan Joshua Chamberlain diperintahkan untuk menduduki dan mempertahankan bukit yang paling kiri dari garis pertahanan tentara utara. Bukit tersebut dikenal dengan nama Little Round Top. Pasukan yang dipimpin Joshua Chamberlain, yang tinggal setengah kekuatan dari yang awal, kurang dari 800 orang bahkan. Kalau tidak salah pada saat itu kurang dari 500 orang. Akhirnya melakukan pertahanan di atas bukit Little Round Top, dan tidak beberapa lama setelah ia menduduki bukit tersebut, menerima gempuran-gempuran dari tentara selatan. Serbuan tentara selatan berkali-kali dipukul mundur, tetapi berkali-kali kembali. Sampai suatu saat dalam salah satu serbuan terakhir dari tentara selatan pada hari itu yaitu tanggal 2 Juli 1861, hari kedua pertempuran, dilaporkanlah kepada Joshua Chamberlain dari komandan-komandan kompinya bahwa peluru sudah hampir habis. Tiap prajurit hanya tinggal 1 atau 2 butir peluru lagi, bahkan ada yang sudah habis peluru sama sekali.

Banyak anggota yang sudah luka-luka, kemudian ia melihat pasukan selatan kembali melakukan serbuan dan di situ Joshua Chamberlain tanpa terlalu banyak pertimbangan memerintahkan seluruh batalionnya untuk pasang sangkur. Kemudian setelah semua pasang sangkur, ia memberi aba-aba untuk menyerbu dan ia pun memimpin serbuan langsung. Akibat serbuan tersebut, tentara selatan yang melihat serbuan dari pasukan Chamberlain kaget dan jatuh moril sehingga mereka balik kanan dan melarikan diri. Keputusan Chamberlain tersebut sampai hari ini dikenal sebagai keputusan seorang komandan pasukan yang menjadi teladan bagi tentara Amerika sampai hari ini.

Walaupun kita bukan bangsa Amerika, kita pun tidak salah kalau belajar dan kagum kepada contoh kepemimpinan dan contoh keberanian yang ditunjukkan oleh Letkol Joshua Chamberlain. Mungkin kepemimpinan macam inilah yang membuat Amerika Serikat menjadi negara yang kuat, sehingga menjadi negara Adikuasa pada abad ke-20 dan ke-21. Joshua Chamberlain terus melanjutkan kepemimpinannya sehingga dalam Perang Saudara Amerika tersebut, ia lima kali terluka berat. Dan luka terakhirnya mengganggu beliau selama puluhan tahun sesudah perang.

Joshua Chamberlain dinaikkan pangkat secara luar biasa menjadi Komandan Brigade dari Komandan Resimen. Berakhirnya Perang Saudara Amerika tersebut, yaitu pada kampanye terakhir pengejaran terhadap pasukan Jenderal Lee pada tahun 1865. Pada saat Jenderal Lee menyerah di Appomattox, Virginia, kepada panglima tentara utara, Jenderal Ulysses Grant. Joshua Lawrence Chamberlain yang sudah menjadi Mayor Jenderal menjadi panglima divisi. Mayor Jenderal Joshua Chamberlain ditunjuk sebagai perwira tinggi yang paling senior memimpin pasukan yang menerima penyerahan senjata dari tentara yang dipimpin Jenderal Lee (Army of Northern Virginia).

Sesudah Perang Saudara Amerika, Mayor Jenderal Chamberlain dipilih menjadi Gubernur Maine empat kali. Dari sosok Jenderal Chamberlain dapat dilihat sifat-sifat kepemimpinan yang patut kita perhatikan. Joshua Chamberlain perwira yang rendah hati, tidak pernah menonjolkan diri, tetapi sangat berani, dan selalu memimpin pasukannya dari depan. Selalu berada bersama anak buahnya. Walaupun berkali-kali terluka tembak, ia tidak pernah mau untuk menghentikan pengabdiannya. Begitu sembuh dari luka, ia selalu meminta kembali untuk memimpin pasukannya dan pada akhirnya ia diberi tanda kehormatan tertinggi yang bisa diberikan oleh pemerintah Amerika Serikat untuk keberanian di daerah pertempuran, yaitu US Congressional Medal of Honor.

Sampai hari ini Joshua Chamberlain sebuah ikon bagi tentara dan sejarah Amerika. Source: https://prabowosubianto.com/jenderal-joshua-l-chamberlain/

Source link

Berita populer

Semua Berita

Hadiri CESC 2025: Ibas Yudhoyono Dorong Kerja Sama RI-Tiongkok

Edhie Baskoro Yudhoyono atau yang biasa disebut Ibas, Wakil Ketua MPR...

Yellowcard Rilis Lagu Bedroom Posters: Antisipasi Album Better Days

Yellowcard merilis single terbaru berjudul “Bedroom Posters” yang merupakan bagian dari...

KAI Bantu UMKM Dapatkan Sertifikat Halal dan HKI!

PT Kereta Api Indonesia (KAI) menunjukkan komitmennya dalam memperkuat ekonomi kerakyatan...

Baru Sekarang: Single Debut DRM4 yang Memperkuat Energi Persahabatan

DRM4, sebuah band pendatang baru asal Bekasi, telah memulai perjalanan musik...

Baca Sekarang

Hadiri CESC 2025: Ibas Yudhoyono Dorong Kerja Sama RI-Tiongkok

Edhie Baskoro Yudhoyono atau yang biasa disebut Ibas, Wakil Ketua MPR RI, menjadi pembicara dalam acara China Economic and Social Council (CESC) 2025 sebagai respons atas undangan resmi dari Chinese People’s Political Consultative Conference (CPPCC). Dalam pidatonya, Ibas menyoroti pentingnya mempererat hubungan antara Indonesia dan Tiongkok melalui...

Yellowcard Rilis Lagu Bedroom Posters: Antisipasi Album Better Days

Yellowcard merilis single terbaru berjudul “Bedroom Posters” yang merupakan bagian dari album penuh terbaru mereka, ‘Better Days’, yang akan dirilis pada 10 Oktober 2025 melalui label Better Noise Music. Lagu “Bedroom Posters” merupakan salah satu bukti kekuatan mereka di dunia musik alt-rock dengan bantuan produser dan eksekutif...

KAI Bantu UMKM Dapatkan Sertifikat Halal dan HKI!

PT Kereta Api Indonesia (KAI) menunjukkan komitmennya dalam memperkuat ekonomi kerakyatan dengan membantu ratusan UMKM dalam memperoleh sertifikasi halal, BPOM, dan Hak Kekayaan Intelektual (HKI) melalui program Kick Off Sertifikasi UMKM. Lebih dari 200 UMKM binaan PT KAI difasilitasi dalam kegiatan ini, sebagai langkah strategis perusahaan untuk...

Baru Sekarang: Single Debut DRM4 yang Memperkuat Energi Persahabatan

DRM4, sebuah band pendatang baru asal Bekasi, telah memulai perjalanan musik mereka dengan merilis single perdana berjudul “Baru Sekarang”. Lagu ini menampilkan ciri khas pop punk yang energik, dengan riff gitar tajam, beat cepat, dan chorus yang mudah diingat. Selain sebagai pengenalan diri, single ini juga merupakan...

Profil 9 Istri Presiden Soekarno: Siapa Saja Mereka?

Soekarno, Presiden pertama Republik Indonesia, merupakan tokoh besar yang berperan penting dalam kemerdekaan Indonesia. Namanya selalu terdapat dalam sejarah bangsa Indonesia sebagai sosok yang penuh wibawa dan kegigihan dalam memperjuangkan kemerdekaan. Namun, di balik kiprahnya sebagai pemimpin, Soekarno juga dikenal karena kisah cintanya yang melibatkan sembilan wanita...

Harga Emas Terbaru di Galeri 24, Antam dan UBS Hari Ini

Harga emas pada hari ini, Minggu 21 September 2025, menunjukkan kenaikan harga untuk produk emas dari UBS, Galeri 24, dan Antam. Harga emas Antam naik menjadi Rp2.212.000 per gram dari sebelumnya hanya Rp2.178.000, sedangkan emas Galeri 24 juga mengalami kenaikan menjadi Rp2.112.000 dari harga sebelumnya Rp2.081.000 per...

Album Reforge To Be Stronger Menghadirkan Semangat Baru

Chestier Belt, band hardcore asal Bali, merilis album penuh bertajuk ‘Reforge To Be Stronger’ di akhir tahun 2025. Album ini menandai titik balik bagi band ini, dengan sembilan trek yang siap mengguncang dunia musik hardcore. Meskipun sang vokalis tinggal di Australia, tantangan ini tidak menghentikan langkah Chestier...

Ratusan Unit Rusun Eks Pejuang Timor-Timur Kini Dihuni

Pada Sabtu, 20 September 2025, sebanyak 324 unit rumah khusus untuk para eks pejuang Timor-Timur telah dihuni, termasuk 130 hunian yang dibangun oleh PT Brantas Abipraya (Persero). Proses penyerahan sertifikat Tanah Objek Reforma Agraria (TORA) dilakukan sebagai tanda siap huni kepada para warga. Lokasi hunian ini berada...

Menyelami Alzheimer: Memahami Penyakit Otak di Usia Lanjut

Penyakit Alzheimer menjadi sorotan dunia medis karena pengidapnya yang terus bertambah. Menurut Global Dementia Observatory (GDO) pada 2019, ada 55,2 juta orang dengan demensia, perkiraan jumlah ini akan mencapai 78 juta pada 2030 dan 139 juta pada 2050. Kenaikan terbesar akan terjadi di negara berpendapatan rendah dan...

Mark Webber: Sejarah 40 Tahun Perjalanan Band

Mark Webber, gitaris Pulp, telah mengumumkan rangkaian tur buku di Inggris untuk bukunya yang berjudul “I’m With Pulp – Are You?”. Tur ini akan memberikan pengalaman diskusi langsung dalam format “in conversation” bagi para penggemar band asal Sheffield tersebut. Buku “I’m With Pulp – Are You?” dirilis...

Pasokan BBM Terkendali untuk Nelayan dan Petani: Jaminan Keamanan

Stok dan distribusi bahan bakar minyak (BBM) subsidi yang cukup dan terkendali adalah jaminan untuk memenuhi kebutuhan petani dan nelayan. Anggota Komisi IV DPR RI, Eko Wahyudi, menegaskan bahwa kelangkaan di beberapa SPBU swasta disebabkan oleh masalah manajemen 'supply chain' yang tidak sesuai dengan kuota dan terlalu...

Breakup Shoes Siap Merilis ‘Standing Still’ Dengan Single “Malaise”

Breakup Shoes, sebuah kuartet indie rock/alternatif asal Phoenix, Arizona, tengah bersiap-siap untuk merilis album penuh keempat yang berjudul ‘Standing Still’ pada bulan depan. Album ini akan menyusul kesuksesan rilisan sebelumnya pada tahun 2023 yang bertajuk ‘The Death of Everything Worrisome’, serta menandai babak baru dalam perjalanan mereka...