Jumat, 5 Januari 2024 – 18:10 WIB
Jakarta – Prajogo Pangestu kini menjadi orang terkaya nomor satu di Indonesia dan juga masuk peringkat dunia dengan total kekayaan mencapai US$54,8 miliar atau setara Rp 855,69 triliun (asumsi kurs Rp 15.529 per dolar AS). Berdasarkan data Forbes, Prajogo tercatat menjadi orang terkaya nomor 24 di dunia dan nomor empat di Asia.
Lantas dari mana peningkatan kekayaannya tersebut?
Kekayaan ini disebut diperoleh melalui bisnisnya yang nilai sahamnya tengah mengalami lonjakan. Hal itu diakui Head of Research PT Jasa Utama Capital Sekuritas, Cheryl Tanuwijaya. Ia mengatakan, nilai saham yang tinggi bisa membuat kekayaan meningkat. Hal ini seperti yang sedang terjadi dengan Prajogo Pangestu.
“Iya betul (saham bisa membuat kekayaan naik), dan terbukti nyata seperti yang terjadi sama Pak Prajogo,” ujar Cheryl saat dihubungi VIVA, Jumat, 5 Januari 2024.
Prajogo diketahui memiliki perusahaan bernama PT Barito Pacific, bisnisnya berkembang luas di bidang petrokimia, minyak sawit mentah, properti, hingga perkayuan. Prajogo juga memiliki dua emiten di Bursa Efek Indonesia (BEI), yakni PT Barito Renewable Energy Tbk (BREN) serta PT Petrindo Jaya Kreasi Tbk (CUAN).
Cheryl menjelaskan, di Barito Group, Prajogo memiliki porsi mayoritas saham sebesar 70 persen. Sehingga, di tahun 2023 yang mana saham-saham Barito yang mengalami kenaikan, membuat dia menjadi orang terkaya di Tanah Air.
“Di 2023 saham-saham baik yang dimiliki Barito Group maupun yang dimiliki langsung oleh Pak Prajogo kompak naik secara signifikan. Dengan besarnya jumlah saham yang dimiliki, dengan kenaikan harga sahamnya yang signifikan maka membuat kekayaan Pak Prajogo juga melesat hingga jadi orang terkaya di Indonesia,” jelasnya.
Sementara itu, hingga kini emiten PT Petrindo Jaya Kreasi Tbk (CUAN) yang mengalami lonjakan saham, Bursa Efek Indonesia (BEI) masih melakukan suspensi atau penghentian sementara.
“Sehubungan dengan terjadinya peningkatan harga kumulatif yang signifikan pada Saham PT Petrindo Jaya Kreasi Tbk (CUAN) dan sebagai bentuk perlindungan bagi investor. BEI memandang perlu untuk melakukan penghentian sementara perdagangan saham CUAN di pasar reguler dan pasar tunai mulai sesi I perdagangan tanggal 19 Desember 2023 sampai dengan pengumuman bursa lebih lanjut,” tulis BEI dalam keterbukaan informasi.