Advertorial
Jumat, 12 Januari 2024 – 16:50 WIB
VIVA – Kinerja bank BUMN terus mencatat pertumbuhan yang konsisten di tengah ketidakpastian ekonomi global. Hal ini sesuai dengan visi BUMN untuk menjadi motor penggerak industri di dalam negeri melalui kontribusi positif terhadap perekonomian Indonesia.
Menteri BUMN Erick Thohir menyatakan bahwa kinerja BUMN, khususnya PT Bank Mandiri (Persero) Tbk, terus mengalami peningkatan pada semester I 2022 dan memiliki potensi untuk terus tumbuh. Peningkatan kinerja ini juga menjadi bukti dari transformasi yang dilakukan oleh Bank Mandiri mulai dari optimalisasi proses bisnis hingga digitalisasi.
Bank Mandiri juga mencatat kinerja yang membaik melalui percepatan transformasi bisnis secara menyeluruh. Perbaikan kinerja ini tercermin dari pergerakan harga saham BMRI. Saham BMRI bahkan mencapai All Time High (ATH) pada awal tahun 2024 ini, dengan kenaikan harga lebih dari 6% dan potensi untuk terus menguat. Pada Kamis (11/01), pukul 15.35 WIB, harga saham BMRI tercatat Rp. 6.500, melonjak 0,78% dibandingkan hari sebelumnya. Secara year-to-date (ytd), harga saham BMRI sudah naik 7,44%.
Investor juga merespons positif rencana BMRI yang terus ingin membagikan dividen. Sigit Prastowo, Direktur Keuangan dan Strategi Bank Mandiri, mengungkapkan bahwa pihaknya akan memberikan dividen sekitar 60% dari laba. Dari analisis strategi modal, BMRI masih dapat menjaga Dividend Payout Ratio (DPR) di level 60%, untuk mendukung pertumbuhan bisnis di tahun 2023.
BMRI memberikan dividen sebesar Rp 24,7 triliun pada tahun 2022, setara dengan DPR 60%. Target harga saham BMRI dalam 12 bulan ke depan diproyeksikan mencapai Rp 6.816,66, sehingga terdapat potensi keuntungan 5,7% dari harga saat ini.