Senin, 15 Januari 2024 – 19:20 WIB
Jakarta – Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif, mengungkapkan sejumlah manfaat dari adanya jaringan pipa penyalur gas bumi. Salah satunya adalah untuk mengurangi konsumsi masyarakat terhadap penggunaan LPG atau elpiji 3 kilogram (kg) yang sering disebut gas melon.
Arifin menyatakan bahwa nantinya jaringan gas bumi ini akan melewati sejumlah kota atau daerah, dan langsung tersambung dengan jaringan gas (jargas) ke rumah tangga di wilayah tersebut. “Pentingnya dibangun transmisi gas interkoneksi antarpulau ini, agar kota-kota besar dan kota kecil bisa terlintasi oleh sambungan pipanya,” kata Arifin dalam konferensi pers ‘Capaian Kinerja Sektor ESDM 2023 dan Program Kerja 2024’ di kantornya, Senin, 15 Januari 2024.
Dengan tersambungnya jargas yang dapat dimanfaatkan langsung oleh masyarakat melalui sambungan pipa tersebut, Arifin berharap hal itu juga akan mengurangi ketergantungan masyarakat terhadap gas LPG 3 kg atau gas melon. “Jadi ini untuk mempermudah masyarakat untuk bisa mendapatkan energi di rumah, dan tidak lagi harus gotong-gotong (gas) melon 3 kg. Cukup buka keran, nyala lah itu,” ujarnya.
Arifin menegaskan akan terus mendorong jaringan gas itu, supaya bisa masuk ke konsumen rumah tangga. Selain itu, manfaat lainnya adalah terciptanya penghematan devisa, sebagaimana yang telah dilakukan oleh banyak negara di dunia. “Jaringan ini sangat kita perlukan, karena di banyak negara, banyak memanfaatkan gas alam untuk sumber-sumber kebutuhan energi rumah tangga, kemudian juga hotel rekreasi,” kata Arifin.
Dia menjelaskan, dengan tersambungnya jargas ini, maka hal itu akan berpotensi untuk menekan jumlah impor LPG. Apalagi, saat ini Indonesia kerap mengimpor LPG hingga sebanyak 5-6 juta ton per tahunnya. “Kenapa harus kita lakukan? Karena kita harus menghemat devisa. Karena impor LPG kita sudah kurang lebih 5-6 juta ton per tahun, sedangkan kita ini akan mengantisipasi tambahan pasokan gas dalam negeri,” ujarnya.