Rabu, 17 Januari 2024 – 17:56 WIB
Jakarta – Gubernur Bank Indonesia (BI), Perry Warjiyo memproyeksikan suku bunga acuan Amerika Serikat (AS) atau Fed Funds Rate (FFR), akan dipangkas pada semester II-2024. Pemangkasan suku bunga itu diperkirakan dilakukan sebanyak tiga kali dengan total 75 basis poin (bps).
Perry mengatakan, hal itu didasarkan pada asesmen perekonomian, kondisi tenaga kerja, dan inflasi di AS. Kemudian penurunan inflasi di negara maju, termasuk di AS. “Bacaan kami menunjukkan kemungkinan FFR akan mulai turun pada semester II, yang semula kami perkirakan dua kali, bacaan kami terakhir tiga kali sebesar 75 basis poin,” ujar Perry dalam konferensi pers di Kantor Pusat Bank Indonesia, Jakarta Rabu, 17 Januari 2024.
Menurutnya, siklus kenaikan suku bunga kebijakan moneter negara maju termasuk the Fed, diperkirakan telah berakhir meskipun masih bertahan tinggi. Serta yield obligasi Pemerintah negara maju, termasuk US Treasury, menurun secara gradual tapi masih berada di level tinggi. “Ini sejalan dengan premi risiko jangka panjang (term-premia) terkait besarnya pembiayaan fiskal dan utang pemerintah AS,” jelasnya.
Di sisi lain jelas Perry, tekanan penguatan nilai tukar dolar AS terhadap berbagai mata uang dunia juga berkurang. Perkembangan tersebut mendorong berlanjutnya aliran masuk modal asing dan mengurangi tekanan pelemahan nilai tukar di emerging market, termasuk Indonesia. “Sekarang mulai kelihatan penguatan dolar mulai berhenti, bahkan kecenderungan melemah, memang karena masih ada ketidakpastian waktu dan besarnya FFR makanya pasar kadang on off. Jadi itu mereda ketidakpastian tapi tentu saja namanya pasar masih ada volatilitas,” jelasnya.