Jakarta – Direktorat Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE) Kementerian ESDM melaporkan bahwa realisasi program konversi motor listrik pada tahun 2023 baru mencapai 181 unit. Angka ini hanya sekitar 0,36 persen dari target sebanyak 50 ribu unit.
Plt Direktur Jenderal EBTKE Kementerian ESDM, Jisman P. Hutajulu mengatakan bahwa dari 181 permohonan konversi motor listrik yang telah selesai, sebanyak 145 diantaranya telah menerima bantuan pemerintah senilai Rp 7-10 juta. “Jadi sudah ada permohonan 181 yang sudah selesai dikonversi. Sebanyak 145 motor listrik telah menerima bantuan pemerintah (dengan total subsidi) senilai Rp 1,4 miliar,” kata Jisman dalam konferensi pers di kantornya.
Dia menjelaskan bahwa dari realisasi bantuan pemerintah untuk program konversi motor listrik tersebut, tercatat bahwa sebanyak 8 unit motor mendapatkan subsidi sebesar Rp 7 juta, dan sebanyak 137 unit motor mendapatkan subsidi Rp 10 juta.
Namun, Jisman mengakui bahwa sebanyak 36 permohonan untuk mengonversi motor listrik tersebut, saat ini masih dalam proses uji laik jalan, pengajuan sertifikat uji tipe, dan sertifikat registrasi uji tipe (SUT/SRUT).
Kementerian ESDM akan berupaya untuk meningkatkan biaya bantuan pada program konversi motor listrik tersebut. Menurutnya, masih ada margin sekitar Rp 5-7 juta, dari total biaya konversi yang mencapai Rp 15-17 per unit motor.
Jisman pun mengaku bahwa saat ini pihaknya tengah berupaya merayu pihak perbankan untuk menalangi sisa beban biaya tersebut di awal. Selanjutnya, pembayaran cicilannya pun diupayakan agar tidak dikenai bunga, sehingga tidak memberatkan masyarakat yang akan mengonversi motornya.
Halaman Selanjutnya
Jisman pun mengaku bahwa saat ini pihaknya tengah berupaya merayu pihak perbankan untuk menalangi sisa beban biaya tersebut di awal. Selanjutnya, pembayaran cicilannya pun diupayakan agar tidak dikenai bunga, sehingga tidak memberatkan masyarakat yang akan mengonversi motornya.