Kamis, 25 Januari 2024 – 00:04 WIB
Jakarta – Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman, mengungkapkan Food Estate di Gunung Mas Kalimantan Tengah, pada Januari 2024, sudah panen jagung. Berdasarkan hasil ubinan panen jagung telah mencapai hasil 6,5 ton per hektare.
Amran menyinggung banyaknya kritik mengenai gagalnya Food Estate. Menurutnya, teknologi pertanian Indonesia sudah mampu bertransformasi pada sistem pertanian modern. “Disaat banyak orang meragukan dan mencibir apa yang telah kita kerjakan selama ini, kami tetap bekerja keras mempersiapkan teknologi yang tepat dan pas agar lahan Food Estate mampu kita optimalkan,” ujar Amran dalam keterangannya Rabu, 24 Januari 2024.
Amran mengungkapkan, tanaman jagung yang telah mampu berproduksi ini, akan diikuti dengan panen singkong dalam beberapa waktu kedepan. Pada kunjungan awal ke lokasi Food Estate Gunung Mas, Mentan telah meminta para ahli pertanian di Kementerian Pertanian untuk melakukan analisa lapangan dan memastikan teknologi pertanian yang tepat. “Kita punya ahli pertanian banyak, mereka tidak perlu diragukan kemampuannya. Saya yakin panen jagung akan dilanjutkan panen singkong. Saya sudah melihat progresnya cukup baik. Kita butuh waktu agar optimal nanti hasilnya,” ujarnya.
Sebagai informasi, lahan Food Estate Gunung Mas secara bertahap akan panen jagung pada lahan yang digarap Kementan. Berdasarkan hasil ubinan panen jagung ini juga telah mencapai hasil 6,5 ton per hektare. Kementerian Pertanian bersama Kementerian Pertahanan melakukan penanaman jagung di lokasi Food Estate Gunung Mas seluas 10 hektar, disamping tanaman singkong yang lebih dulu ditanam Kementerian Pertahanan (Kemenhan). Amran melanjutkan, hasil dari berbagai program Food Estate yang sedang dikerjakan di beberapa daerah telah berjalan baik dan sesuai target.
“Food Estate ini bukan proyek instan, butuh proses. Kenyataannya kita memiliki 600 hektar lahan yang sebelumnya tidak dimanfaatkan untuk lahan pertanian. Kami sekarang menggarap itu, butuh proses, butuh teknologi agar menjadi lahan produktif,” imbuhnya. Dia menjelaskan, saat ini Food Estate di Indonesia yang dikerjakan pemerintah berada di Humbang Hasundutan seluas 418,29 hektare. Untuk Food Estate Temanggung dan Wonosobo seluas 907 hektare telah berhasil panen komoditas hortikultura, dan Kalimantan Tengah berhasil melakukan intensifikasi dan ekstensifikasi lahan hingga mampu panen padi dengan produktifitas 5 ton/ha. “Begitu pula di Sumba Tengah NTT dan kabupaten Keerom Papua yang telah mampu panen raya jagung seluas 500 hektare,” ujarnya.