Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Asmat, Provinsi Papua Selatan, telah menyiapkan sejumlah generator sebagai langkah antisipasi dalam mengatasi distrik atau kecamatan yang tidak teraliri listrik saat pencoblosan dan penghitungan surat suara.
“Di Kabupaten Asmat ini memang ada beberapa daerah yang tidak teraliri listrik, namun kita sudah menyiapkan beberapa generator,” kata Ketua KPU Kabupaten Asmat Aloysia Hahare di Distrik Agats, Kabupaten Asmat, Sabtu.
KPU juga menyiapkan beberapa generator di Distrik Agats, yang merupakan ibu kota kabupaten, sebagai antisipasi mengingat kondisi aliran listrik yang belum begitu stabil.
Beberapa kampung atau desa di Kabupaten Asmat juga menggunakan listrik tenaga surya, namun KPU mengkhawatirkan apabila cuaca tidak mendukung (mendung) maka pasokan listrik akan terganggu.
“Pada umumnya jaringan internet tersebut sering bermasalah pada siang hari atau jam kerja. Oleh karena itu, KPU cukup khawatir kondisi itu bisa mengganggu proses rekapitulasi terutama saat penggunaan aplikasi sistem informasi rekapitulasi atau Sirekap milik KPU,” ujar Aloysia.
Akan tetapi, apabila aplikasi Sirekap tidak bisa digunakan akibat terganggu jaringan internet maka KPU memutuskan penghitungan secara manual. PLN juga telah menyiapkan dan menempatkan alat khusus di Kantor Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Kabupaten Asmat. Sehingga apabila listrik padam alat itu langsung beroperasi dan mengaliri listrik ke Kantor KPU maupun Bawaslu.
Secara umum, KPU mencatat hanya ada empat atau lima distrik yang hingga kini belum teraliri listrik. Pemerintah setempat bersama KPU dan perusahaan listrik negara (PLN) telah melakukan rapat koordinasi agar pasokan listrik saat pencoblosan, dan pasca-pemilihan tetap aman.