Perawatan kulit dengan istilah “slugging” sedang menjadi tren di kalangan pengguna internet sebagai cara untuk melembabkan wajah. Menurut laman In Style, dokter kulit dari Universitas Stanford, James Kilgour, MD, menjelaskan bahwa slugging adalah nama dari tren perawatan kulit yang mencakup penggunaan lapisan Vaseline (petroleum jelly) yang tebal pada kulit dan dibiarkan sebagai masker semalaman. Tren ini berasal dari Korea Selatan dan telah direkomendasikan oleh para ahli dermatologi untuk kondisi kulit kering, terutama dermatitis atopik.
Ahli kecantikan Dermstore, Lindsay Holdorf, juga membenarkan bahwa slugging berguna untuk melembabkan dan merawat kulit dengan membentuk penghalang pada permukaan kulit. Namun, ia juga menyarankan untuk tidak berlebihan dalam melakukan slugging karena hal ini dapat menyebabkan jerawat, terutama bagi orang dengan kelenjar sebaceous yang aktif di bagian tengah wajah. Slugging juga berpotensi menyumbat pori-pori dan menjadikan wajah rentan terhadap kotoran dan bakteri.
Holdorf merekomendasikan untuk memadukan slugging dengan bahan-bahan yang menghidrasi kulit, karena slugging sendiri tidak menambah kelembapan melainkan mempertahankan kelembapan dari produk pelembab yang digunakan sebelumnya. Ia juga menyarankan untuk menghindari penggunaan bahan aktif seperti asam alfa-hidroksi (AHA), asam beta hidroksi (BHA), atau retinoid saat melakukan slugging di malam hari.
Dengan demikian, meskipun slugging dapat memberikan manfaat dalam merawat dan melembabkan kulit, pengguna perlu berhati-hati dan tidak berlebihan dalam melakukan metode ini.