Ketua Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) RI Rahmat Bagja menyatakan bahwa rapat pleno akan diadakan untuk membahas audit Sistem Informasi Rekapitulasi (Sirekap).
“Kami akan mengadakan rapat pleno untuk membahas audit ini. Tentu akan ada alasan untuk melakukan perbaikan audit terhadap Sirekap,” kata Bagja di Gedung Bawaslu RI, Jakarta, pada Jumat.
Bagja juga mengungkapkan bahwa Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI harus menjawab beberapa pertanyaan terkait Sirekap kepada publik.
“Saatnya KPU menjawab mengapa OCR-nya sulit? Pertanyaan-pertanyaan tersebut harus dijawab oleh KPU dan bukan oleh kami,” ujarnya.
Bagja juga memberi izin kepada masyarakat untuk meminta transparansi kepada KPU RI terkait Sirekap, seperti yang dilakukan oleh Indonesia Corruption Watch (ICW) pada Kamis (22/2).
Pemilu 2024 akan melibatkan pemilihan presiden, anggota DPR RI, anggota DPD RI, anggota DPRD provinsi, dan anggota DPRD kabupaten/kota dengan daftar pemilih tetap (DPT) sebanyak 204.807.222 pemilih.
Partai-partai politik nasional yang akan turut serta dalam Pemilu 2024 termasuk PKB, Gerindra, PDI Perjuangan, Golkar, Nasdem, Buruh, dan Gelora Indonesia.
Selain partai-partai nasional, terdapat juga enam partai politik lokal yang akan berpartisipasi dalam Pemilu, seperti Partai Nanggroe Aceh, Partai Generasi Atjeh Beusaboh Tha’at dan Taqwa, Partai Darul Aceh, Partai Aceh, Partai Adil Sejahtera Aceh, dan Partai Soliditas Independen Rakyat Aceh.
Adapun untuk pemilihan presiden dan wakil presiden, terdapat tiga pasangan calon, yaitu Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (no. 1), Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka (no. 2), dan Ganjar Pranowo-Mahfud Md. (no. 3).
Artikel ini ditulis oleh Rio Feisal dan diedit oleh Guido Merung.opyright © ANTARA 2024.