Jumat, 23 Februari 2024 – 11:21 WIB
Jakarta – Bank Indonesia (BI) mencatat, likuiditas perekonomian atau uang beredar dalam arti luas (M2) pada Januari 2024 sebesar Rp 8.721,9 triliun. Jumlah ini mengalami pertumbuhan 5,4 persen secara tahunan atau year on year (yoy).
Asisten Gubernur sekaligus Kepala Departemen Komunikasi BI, Erwin Haryono mengatakan bahwa pertumbuhan ini didorong oleh pertumbuhan uang beredar sempit (M1) sebesar 4,9 persen yoy, dan uang kuasi sebesar 6,1 persen yoy.
“Posisi M2 pada Januari 2024 tercatat sebesar Rp 8.721,9 triliun atau tumbuh 5,4 persen yoy, lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan bulan sebelumnya 3,5 persen yoy,” kata Erwin dalam keterangannya Jumat, 23 Februari 2024.
Erwin menuturkan, perkembangan M2 pada Januari 2024 ini terutama dipengaruhi oleh perkembangan penyaluran kredit dan aktiva luar negeri bersih.
“Penyaluran kredit pada Januari 2024 tumbuh sebesar 11,5 persen yoy, lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan bulan sebelumnya sebesar 10,3 persen yoy,” ujarnya.
Erwin melanjutkan, untuk aktiva luar negeri bersih tumbuh sebesar 4,8 persen secara yoy, setelah tumbuh sebesar 3,6 persen yoy pada bulan sebelumnya.
“Sementara itu, tagihan bersih kepada Pemerintah Pusat (Pempus) tumbuh sebesar 1,9 persen yoy, setelah terkontraksi sebesar 6,5 persen yoy pada Desember 2023,” imbuhnya.