Bank Indonesia (BI) mencatat bahwa aliran modal asing keluar atau capital outflow dari dalam negeri pada pekan pertama Maret 2024 mencapai Rp 13,61 triliun. Menurut Asisten Gubernur dan Kepala Departemen Komunikasi BI, Erwin Haryono, data transaksi dari 4-7 Maret 2024 menunjukkan bahwa nonresiden di pasar keuangan domestik melakukan jual neto sebesar Rp 13,61 triliun. Jumlah tersebut terdiri dari jual neto Rp 10,42 triliun di pasar SBN, jual neto Rp 0,57 triliun di pasar saham, dan jual neto Rp 2,62 triliun di Sekuritas Rupiah Bank Indonesia (SRBI).
Erwin juga menyatakan bahwa premi risiko investasi (Credit Default Swaps/CDS) Indonesia lima tahun per 7 Maret 2024 mengalami kenaikan menjadi 69,12 basis poin. Selama tahun ini, data setelmen hingga 7 Maret 2024 menunjukkan bahwa nonresiden melakukan jual neto sebesar Rp 12,51 triliun di pasar SBN, beli neto Rp 17,88 triliun di pasar saham, dan beli neto Rp 25,35 triliun di SRBI.
Bank Indonesia terus memperkuat koordinasi dengan Pemerintah dan otoritas terkait serta mengoptimalkan strategi bauran kebijakan untuk menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan guna mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.