Jakarta – kegiatan pengeboran sumur infill dan clastic Banyu Urip di Blok Cepu, Bojonegoro, Jawa Timur, telah diresmikan oleh Menteri ESDM Arifin Tasrif pada hari ini, Jumat, 1 Maret 2024.
Arifin mengapresiasi ExxonMobil Cepu Limited (EMCL), yang berhasil menjaga produksi di blok ini secara optimal. Potensi awalnya adalah 400 juta barel, namun hingga saat ini telah menghasilkan 630 juta barel dan berpotensi mencapai 1 miliar barel.
Kepala SKK Migas, Dwi Soetjipto, menegaskan bahwa pihaknya sangat memberikan perhatian terhadap upaya menjaga produksi lapangan minyak Banyu Urip agar tetap optimal. Produksi lapangan Banyu Urip berhasil melampaui target yang ditetapkan dalam plan of development (POD).
Dwi juga menyampaikan apresiasi kepada EMCL dan Pertamina Drilling Service Indonesia karena berhasil memenuhi komitmen dalam menjalankan kegiatan drilling campaign, dengan mempercepat pelaksanaan kegiatan pemboran yang seharusnya dimulai pada September 2024.
Tajak sumur infill carbonate lapangan Banyu Urip adalah upaya lanjutan untuk meningkatkan produksi minyak sebesar 42 juta barel. SKK Migas dan Exxon Mobil tetap mempertimbangkan kemampuan dan daya dukung dari reservoir yang ada.
Presiden ExxonMobil Indonesia, Carole Gall, menyampaikan bahwa proyek Banyu Urip Infill and Clastic akan berkontribusi besar terhadap pencapaian target nasional produksi 1 juta barel minyak per hari pada tahun 2030. Drilling campaign Banyu Urip menggunakan anjungan dan peralatan buatan Indonesia, dioperasikan oleh PT Pertamina Drilling Services Indonesia.
Pengeboran ini menunjukkan kompetensi PDSI dalam bidang pengeboran minyak dan gas bumi, serta dukungan industri hulu migas untuk tumbuhnya perusahaan nasional. Selain itu, hal ini juga menunjukkan komitmen SKK Migas dan KKKS dalam menerapkan tingkat komponen dalam negeri (TKDN) di industri hulu migas.