Kamis, 14 Maret 2024 – 23:02 WIB
Jakarta – Pengelola PLTU Jawa 9&10, PT Indo Raya Tenaga (IRT), bekerja sama dengan Wali Kota Cilegon, Helldy Agustian, untuk menanggapi keluhan warga terkait aliran air bersih di wilayah Cisuru, Kelurahan Suralaya, yang terputus karena calon anggota legislatif DPRD yang gagal maju di Kota Cilegon, Banten.
Baca Juga :
Irjen Karyoto Larang Kegiatan Ini Selama Ramadan, Siap Beri Sanksi Tegas Jika Melanggar
Warga Cisuru dilaporkan mengalami kesulitan mendapatkan air bersih karena saluran air bersih dari Sumur Bor Bukit Teletubbies yang sebelumnya mengalir di rumah warga kini telah dihentikan.
Helldy mengungkapkan bahwa pihaknya langsung berkoordinasi dengan pihak Kelurahan, Kecamatan, dan masyarakat setempat untuk mencari solusi terkait masalah air bersih tersebut.
Baca Juga :
Mimpi Basah dan Keluar Air Mani di Siang Hari Bisa Batalkan Puasa? Begini Kata Buya Yahya
“Kami pastikan kebenaran ceritanya terlebih dahulu, kemudian kami lihat upaya yang sudah dilakukan oleh Lurah, Camat, dan kemudian mencari solusinya,” kata Helldy dalam keterangannya pada Kamis, 14 Maret 2024.
Helldy menambahkan bahwa pihaknya juga berkoordinasi dengan beberapa industri di Kota Cilegon, termasuk Indonesia Power sebagai pengelola PLTU di Suralaya, dan Indo Raya Tenaga (IRT) sebagai pengelola PLTU Jawa 9&10.
Baca Juga :
10 Negara Paling Tidak Bahagia di Dunia Tahun 2024
Helldy juga mengajak kedua pelaku usaha untuk memberikan bantuan kepada warga Kampung Cisuruh, Kelurahan Suralaya, Kecamatan Pulomerak, Kota Cilegon, yang mengalami kesulitan air bersih.
Berkat upaya cepat korporasi ini, Helldy menghargai tindakan cepat pengelola PLTU Suralaya dan pengelola PLTU Jawa 9&10, yang telah membantu masyarakat yang kesulitan mendapatkan air bersih.
“Solusi yang ditawarkan pertama kali berasal dari PT IRT, karena industri ini sangat dekat dengan kampung ini, mereka akan mengirimkan air dalam tangki untuk sementara waktu,” ungkap Helldy.
Dia memastikan bahwa Pemerintah Kota akan memastikan 62 Kepala Keluarga di Cisuru terus memiliki akses air bersih dalam jangka panjang. Oleh karena itu, Helldy meminta kepada PT IRT dan PT Indonesia Power, untuk bekerjasama memberikan bantuan berupa sumur bor bagi warga.
“Saya minta target pengeboran selama 1 minggu harus ada kepastian, kita akan memantau harus ada kepastian. Memang tidak mudah karena permintaan dari tokoh masyarakat juga bahwa pengeboran harus dilakukan dari bawah, karena sumber air di bawah tanah jauh lebih banyak dibandingkan dengan di atas,” ujarnya.
Halaman Selanjutnya
Berkat upaya cepat korporasi ini, Helldy menghargai tindakan cepat pengelola PLTU Suralaya dan pengelola PLTU Jawa 9&10, yang telah membantu masyarakat yang kesulitan mendapatkan air bersih.