Produsen mobil listrik Fisker mengumumkan jeda produksi selama enam minggu terhitung mulai Senin (18/3). Menurut Car and Driver, perusahaan otomotif ini melakukan jeda produksi untuk menyelaraskan tingkat inventaris dan mendorong kemajuan inisiatif strategis dan keuangan.
Selama jeda produksi, Fisker sedang dalam proses negosiasi dengan sebuah produsen mobil besar untuk menjalin kemitraan strategis yang belum diumumkan namanya. Fokus kemitraan ini adalah pada pengembangan mobil listrik dan fasilitas produksi di Amerika Serikat.
Fisker juga mengumumkan pendanaan baru senilai 150 juta dolar AS atau Rp2,3 triliun dari investor yang ada, yang akan disalurkan dalam empat tahap. Meskipun saham Fisker turun 16 persen pada Senin lalu, perusahaan ini tetap optimis dengan produksi mobil listriknya.
Fisker juga telah merilis rencana untuk meluncurkan tiga produk baru pada tahun 2025 dan 2026, termasuk mobil pickup Alaska, mobil Pear SUV, dan mobil sport Ronin. Perusahaan ini juga telah merilis 4700 mobil listrik pada tahun 2023 dan memproduksi sekitar 1000 unit mobil listrik pada awal tahun 2024.
Dengan berbagai inisiatif dan rencana yang telah diumumkan, Fisker tetap bersemangat untuk terus berkembang di pasar mobil listrik.