BYD akan segera memperkenalkan generasi kedua paket baterai “blade” dengan jarak tempuh hingga 1.000 kilometer sekali pengisian daya, diperkirakan pada bulan Agustus 2024. Teknologi terbaru ini akan menyaingi baterai “solid-state” yang dijanjikan oleh produsen mobil terbesar di dunia, Toyota, yang direncanakan diluncurkan paling cepat tahun 2026.
Wang Chuanfu, Ketua BYD, mengungkapkan detail teknologi baterai lithium-ion phosphate (LFP) generasi kedua dalam konferensi keuangan baru-baru ini. Baterai baru ini akan lebih ringan, lebih kecil, dan lebih efisien dibandingkan dengan baterai LFP generasi pertama BYD yang diperkenalkan pada tahun 2020.
Saat ini, Tesla Model 3 adalah kendaraan listrik terlaris di Australia dengan jarak tempuh 629 km sekali pengisian daya untuk versi jarak jauh. Namun, Porsche Taycan 2025 yang akan tiba di showroom lokal pada bulan Juli ini akan menawarkan jarak tempuh terpanjang di antara semua mobil listrik yang dijual di Australia, yaitu 678 km. Taycan bahkan akan mengalahkan rekor saat ini dari Polestar 2 yang memiliki jarak tempuh 655 km.
BYD saat ini menjual tiga kendaraan listrik di Australia, termasuk BYD Seal yang menawarkan jarak tempuh 570 km menggunakan baterai blade LFP generasi pertama dengan kepadatan 150kWh. Teknologi “blade” memungkinkan tata letak sel baterai yang lebih efisien, sehingga dapat menampung 50 persen lebih banyak sel dalam ruang yang sama dibandingkan dengan baterai pesaing.
BYD bermitra dengan produsen baterai ternama, CATL, dalam pengembangan teknologi baterai solid-state. Keduanya merupakan bagian dari konsorsium produsen baterai Tiongkok yang berfokus pada inovasi baterai all-solid-state, bersama dengan perusahaan mobil listrik Nio.
Dengan kemampuan jarak tempuh hingga 1.000 km sekali pengisian daya, BYD dengan paket baterai generasi kedua ini akan menjadi pesaing serius bagi Toyota dan produsen mobil lainnya dalam hal teknologi baterai mobil listrik.