Minggu, 21 April 2024 – 07:06 WIB
Jakarta – Situasi geopolitik saat ini sedang memanas, terutama konflik di Timur Tengah antara Israel-Iran. Konflik ini diyakini akan berdampak pada BUMN di sektor pertahanan.
Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Erick Thohir mengatakan bahwa kondisi tersebut akan memengaruhi kontrak kerja holding BUMN pertahanan yaitu Defend ID. Defend ID terdiri dari PT. LEN Industri (Persero), PT. Dahana, PT. Pindad, PT. Dirgantara Indonesia, dan PT. PAL.
“Erick dalam sebuah briefing media pada Sabtu, 20 April 2024 mengatakan, ‘Pasti Defend ID akan mendapat peningkatan dari kontrak kerja. Apakah itu di maintenance, apakah itu di pengadaan.'”
Meskipun begitu, Erick tidak memberikan detail lebih lanjut mengenai kontrak tersebut. Namun, dia mengungkap bahwa mendapat laporan mengenai kesepakatan antara PT. Len dengan perusahaan multinasional Prancis di bidang kedirgantaraan, pertahanan, keamanan, dan transportasi, Thales Group.
“Tapi detailnya saya enggak tahu, itu dicek ke Pak Bobby. Saya dapat laporan juga kan, Thales itu sign agreement dengan LEN untuk transfer technology dan juga perawatan maintenance macam-macam radar,” ujar dia.
Di sisi lain, Erick menyatakan meskipun ada konflik ini, anggaran pertahanan selalu dikelola dengan baik oleh Menteri Pertahanan, Prabowo Subianto.
“Saya yakin di pemerintahan hari ini Pak Jokowi dan Pak Prabowo pasti mereka tetap menerapkan pengelolaan anggaran yang baik, prudent,” terangnya.