Pakar Otomotif dan akademisi Institut Teknologi Bandung (ITB), Yannes Martinus Pasaribu, menyatakan bahwa penjualan kendaraan listrik atau EV mengalami tren positif di kuartal pertama 2024. Hal ini disebabkan oleh peran pemerintah yang telah memberikan berbagai fasilitas dan insentif dalam penggunaan kendaraan listrik di Indonesia.
Pemerintah Indonesia telah mengimplementasikan kebijakan yang mendukung penggunaan kendaraan listrik, seperti subsidi, insentif pajak, dan pembangunan infrastruktur SPKLU. Selain itu, harga kendaraan listrik juga telah mengalami penurunan signifikan dalam beberapa tahun terakhir.
Kehadiran merek-merek kendaraan listrik dari China di Indonesia juga turut mendorong peningkatan penjualan kendaraan elektrifikasi. Merek-merek tersebut tidak hanya menawarkan kendaraan dengan harga terjangkau, tetapi juga berani memberikan garansi yang cukup kompetitif untuk menarik konsumen di Indonesia.
Meskipun pengalaman buruk dengan produk China di masa lalu perlu dipertimbangkan, produsen China telah belajar dari kesalahan mereka dan meningkatkan kualitas produk mereka. Dengan adanya layanan purna jual yang baik, kepercayaan konsumen terhadap kendaraan listrik China semakin meningkat.
Antara lain, penjualan kendaraan listrik di Indonesia telah menunjukkan peningkatan yang signifikan, dengan kendaraan bertenaga baterai elektrik, hybrid, dan plug-in hybrid semuanya mencatat pertumbuhan yang positif. Gaikindo mencatat peningkatan sebesar 118,25 persen dalam penjualan kendaraan listrik dibandingkan tahun sebelumnya.
Dengan adanya berbagai faktor positif yang mendukung, tidak menutup kemungkinan bahwa penjualan kendaraan listrik akan semakin mendominasi pasar otomotif di Indonesia di masa mendatang.