Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan menegaskan bahwa Indonesia tidak perlu khawatir dengan ketatnya persaingan ekonomi global saat ini. Meskipun pengaruhnya berpotensi dirasakan oleh industri nikel nasional. Hal ini disampaikan Luhut sebagai tanggapan terhadap pernyataan bersama dalam konferensi tingkat tinggi antara Amerika Serikat, Jepang, dan Filipina pada bulan April 2024 lalu. Mereka setuju untuk memperkuat kerja sama dalam aspek pertahanan dan ekonomi di kawasan Laut China Selatan.
Luhut menekankan bahwa bersaing dalam persaingan ekonomi adalah hal yang positif. Indonesia tidak ingin hanya mengekspor bahan mentah tanpa nilai tambah. Kerja sama antara ketiga negara tersebut dianggap sebagai strategi untuk menyaingi pengaruh China di kawasan, termasuk dalam industri nikel Indonesia.
Menko Marves menyatakan bahwa fokus Indonesia saat ini adalah mengolah industri nikel nasional menjadi produk turunan bernilai tambah. Nilai tambah tersebut harus dinikmati oleh Indonesia, bukan negara asing. Indonesia akan mengambil langkah terhadap pihak mana pun yang menghalangi pengembangan industri nasional, termasuk industri nikel.
Sebelumnya, China mengkritik pernyataan bersama antara ketiga negara tersebut yang dianggap dapat memicu pembentukan blok tertentu. China menentang tindakan yang dapat meningkatkan ketegangan dan merugikan kepentingan negara lain. Jepang dan Filipina memiliki hak untuk mengembangkan hubungan normal dengan negara lain tanpa mengorbankan kepentingan negara lain.
Indonesia harus memastikan bahwa sumber daya alamnya tidak hanya ditambang dan diekspor begitu saja tanpa nilai tambah. Langkah-langkah harus diambil untuk memperkuat industri nasional serta menjaga kepentingan strategis negara.