Pakar ilmu politik dari Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jakarta (UPNVJ), Ardli Johan Kusuma, menyatakan bahwa rencana calon wakil presiden Mahfud Md untuk kembali ke kampus menunjukkan etika politik yang baik.
Menurut Ardli, Mahfud Md telah menunjukkan sikap etika berpolitik yang baik sebelumnya, terutama setelah Pilpres 2014. Pada saat itu, Mahfud Md menolak tawaran dari Jokowi untuk bergabung pada periode pertama karena berada pada kubu yang berseberangan dengan Jokowi. Namun, Mahfud Md baru bersedia bergabung pada periode setelahnya, yaitu pada tahun 2019, setelah merasa telah memberikan kontribusi pada kubu Jokowi.
Ardli menekankan bahwa budaya politik yang dicontohkan oleh Mahfud merupakan hal yang positif karena menegaskan bahwa politik bukan hanya tentang kekuasaan, tetapi juga tentang etika dan norma. Mahfud menyatakan bahwa ia akan terus berjuang di banyak jalur pasca-Pilpres 2024 dan akan kembali mengajar di kampus untuk meluruskan cara berhukum.
Mahfud menyoroti bahwa saat ini banyak elite yang mempraktikkan hukum tanpa etika, dengan undang-undang yang dibentuk sesuai dengan kepentingan jangka pendek dan kelompok kecil. Oleh karena itu, ia bertekad untuk mengawal di bidang hukum dan mengonsolidasikan kembali masyarakat sipil yang pernah berjaya dalam membangun demokrasi di Indonesia.