Masyarakat Maluku berharap program-program pembangunan seperti Program Indonesia Pintar (PIP), rekrutmen Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kontrak (P3K), listrik desa, dan perlindungan sosial bisa berlanjut di masa pemerintahan Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Ma’ruf Amin. Hal ini disampaikan dalam kegiatan Kantor Staf Presiden (KSP) Mendengar yang diadakan di Kota Ambon, Maluku.
Salah satu warga Maluku, Nepal Rumunin, mengungkapkan harapannya agar Program Indonesia Pintar dapat ditingkatkan dan memberikan bantuan lebih besar bagi orang tua dalam membiayai pendidikan anak-anak. Menurut Nepal, program ini sangat membantu keluarganya dan ia berterima kasih kepada Presiden atas dukungannya.
Selain itu, program P3K juga diharapkan bisa dilanjutkan, seperti yang dirasakan oleh Fenesya, seorang guru P3K di Ambon. Setelah diangkat sebagai P3K, Fenesya merasakan peningkatan kesejahteraan keluarganya yang sebelumnya hanya mengandalkan gaji honorer yang kecil.
Dampak positif dari program pembangunan juga dirasakan masyarakat di wilayah terdepan, terpencil, dan terluar di Maluku, seperti program penyediaan listrik 24 jam di Desa Luhu. Abdul Gani, seorang pemimpin adat, menyampaikan rasa terima kasihnya atas kehadiran listrik 24 jam yang telah meningkatkan perekonomian dan akses informasi di wilayah tersebut.
Deputi I Kepala Staf Kepresidenan, Febry Calvin Tetelepta, memastikan bahwa kebijakan pembangunan ke depan akan memperhatikan keberlanjutan program-program yang memberikan manfaat langsung kepada masyarakat. Presiden Jokowi juga diakui serius dalam memperhatikan pembangunan dan kesejahteraan masyarakat Maluku.
Kegiatan KSP Mendengar di Ambon dengan tema “10 Tahun Pemerintahan Presiden Joko Widodo” bertujuan untuk mendengar dampak program pembangunan selama ini terhadap masyarakat Maluku. Kegiatan ini diharapkan bukan hanya seremonial, namun juga akan ditindaklanjuti untuk mewujudkan pembangunan yang berkelanjutan.