Selasa, 4 Juni 2024 – 10:08 WIB
Kalimantan Timur – Presiden Joko Widodo (Jokowi) akan melakukan groundbreaking proyek Nusantara Sustainability Hub di Ibu Kota Nusantara (IKN). Peletakan batu pertama proyek ini dijadwalkan akan dilaksanakan pada Rabu, 5 Juni 2024.
Proyek ini akan menjadi pusat inovasi dan riset energi berkelanjutan berstandar internasional. Ini adalah hasil kerja sama antara Pertamina melalui anak usahanya, PT Patra Jasa dengan kelompok usaha Bakrie atau Bakrie Group.
Stanford Doerr School of Sustainability, Stanford University, Amerika Serikat juga akan ikut mengembangkan riset di hub ini.
Jelang acara, Presiden Direktur dan Chief Executive Officer (CEO) Bakrie & Brothers, Anindya Bakrie yang juga alumnus Stanford University akan mengunjungi lokasi Groundbreaking tersebut, H-1 acara. Anindya Bakrie tiba di Balikpapan hari ini untuk memulai kunjungannya ke IKN.
Sebelumnya, Pertamina dan Bakrie Group telah sepakat untuk mengembangkan Infrastruktur Shared Hub di IKN yang merupakan bagian dari Nusantara Knowledge Hub di Ibu Kota Nusantara (IKN).
Kesepakatan ini terwujud dalam kerja sama (MoU) yang ditandatangani oleh Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Nicke Widyawati dan Chief Executive Officer (CEO) Bakrie and Brothers, Anindya Bakrie, di Jakarta, pada Selasa, 26 Maret 2024.
Acara penandatanganan MoU turut dihadiri Kepala Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN) Bambang Susantono, Direksi Pertamina dan Bakrie Group, serta jajaran Kedeputian OIKN.
Penandatanganan MoU ini merupakan kelanjutan dari penandatanganan Joint Statement of Collaboration yang dilakukan di Stanford mengenai rencana kerja sama dalam riset sektor keberlanjutan yang akan dilakukan oleh Stanford di Indonesia, di hadapan Presiden RI Joko Widodo pada bulan November sebelumnya.
Anindya Bakrie menyatakan, pembangunan shared hub untuk International Institute of Sustainability Indonesia (IISI) adalah komitmen bersama untuk memajukan pendidikan dan mendorong pembangunan ekonomi hijau di Indonesia. Bakrie Group juga telah melakukan ekspansi usaha ke dalam sustainable business seperti elektrifikasi transportasi dan energi terbarukan untuk mendukung pemerintah mencapai target Net Zero Emission pada tahun 2060.
“Pendidikan berperan penting dalam mendukung era baru Indonesia di IKN. IISI akan menjadi tempat dilakukannya berbagai penelitian, termasuk oleh Stanford Doerr School of Sustainability (SDSS), serta akan menjadi cikal bakal dari pendirian institusi pendidikan tinggi yang berkontribusi dalam inovasi pembangunan berkelanjutan dan pemanfaatan energi bersih,” kata Anindya pada Rabu, 27 Maret 2024.
Menurut Anindya, IISI akan menjadi platform kolaborasi antara pihak swasta dan pemerintah, serta komunitas akademika global dan Indonesia. Proyek ini ditargetkan untuk groundbreaking di IKN pada kuartal II 2024.
Direktur Utama Pertamina, Nicke Widyawati mengatakan, Indonesia dengan sumber daya alam yang melimpah dan jumlah penduduk yang terus bertambah memiliki potensi besar untuk terus menjadi pemimpin transisi energi sejalan dengan tren dunia.
“Pertamina berkomitmen kuat untuk menjadi penggerak sustainability di Indonesia. Skema kerja sama ini sangat menarik karena terjadi sinergi antara BUMN, swasta, dan universitas kelas dunia. Sehingga, ini bukan hanya membuat bangunan fisik, tapi dapat menjadi fondasi bagi Indonesia,” ujar Nicke.
Menurut Nicke, target pengurangan emisi nasional telah ditetapkan, yaitu sebesar 31,89% pada tahun 2030 dan jika dengan dukungan internasional, targetnya mencapai 43,20%.
Halaman Selanjutnya
Acara penandatanganan turut dihadiri Kepala Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN) Bambang Susantono kala itu, Direksi Pertamina dan Bakrie Group serta Jajaran Kedeputian OIKN.