Rabu, 5 Juni 2024 – 13:42 WIB
Medan – Komisi Pengawasan Persaingan Usaha (KPPU) akan melakukan pemantauan terhadap harga eceran tertinggi (HET) terbaru beras di Sumatera Utara. Dengan tujuan, para pelaku tidak lagi bermain harga beras tersebut, dengan menjual di atas HET baru yang ditetapkan Pemerintah.
Baca Juga :
Daftar Harga Pangan 5 Juni 2024: Beras hingga Telur Ayam Naik
Hal itu diungkapkan oleh Kepala Kanwil I KPPU, Ridho Pamungkas. Ia menjelaskan terkait dengan HET ini, baik itu minyak goreng, gula, ataupun beras ini, pada dasarnya mengikuti harga pokok produksinya.
“Kita pasti akan rutin mengecek ke lapangan, terutama menjelang hari besar (Hari Raya Idul Adha), karena ada yang ikut serta. Apakah itu memang permintaannya naik atau ekspektasi pasar,” jelas Ridho saat dikonfirmasi VIVA Bisnis, Rabu 5 Juni 2024.
Baca Juga :
Harga Emas Hari Ini 5 Juni 2024: Produk Antam Turun Rp 13.000 Per Gram
Ridho mengungkapkan kenaikan harga beras itu, tidak lepas dari harga produksi yang juga naik. Sehingga Pemerintah melakukan perhitungan untuk HET yang pas di pasaran.
Baca Juga :
Dibuka Melemah, Rupiah Berpeluang Balik Menguat Dipicu Hal Ini
“Sekarang memang dari hasil perhitungan pemerintah, bahwasanya harga pokok produksi itu sudah naik juga. Misalnya kayak beras premium dan medium ini. Kematian pemerintah ketika ditanya harga HET masih yang lama, justru pasokannya nanti yang tersendat,” jelas Ridho.
Ridho mengungkapkan, akan berdampak pada pasokan hingga pendistribusian besar yang mengalami tersendat. Karena, pedagang tidak berani menjual atau produsen tidak berani berinvestasi pada ritel, sehingga harga mereka sudah di atas HET, yang sebelum diinvestasikan.
“Tapi, permasalahannya gini, meskipun kemudian dari perhitungan pemerintah HET itu memang disesuaikan lagi. Tapi kita, juga berharap ini tidak dijadikan dalih bagi pelaku usaha untuk terus menaikkan harga. Karena sudah ada relaksasi dari pemerintah untuk menaikkan harga sesuai dengan perhitungan yang ada sekarang harapannya seperti itu,” kata Ridho.
Ridho menjelaskan seperti gula pasir, memang relaksasi HET sampai 30 Mei 2024 ini, tapi diperpanjang lagi relaksasi harga. Sementara itu, disaat yang sama informasi harga gula pasir di tingkat internasional justru turun saat ini.
“Ini bisa jadi disparitas harga antara harga di dalam sudah di relaksasi naik dengan harga impor gula nanti yang rendah,” ucap Ridho.
Ridho berharap dengan adanya relaksasi harga, importir akan berbondong-bondong ini. Hal tersebut, untuk melakukan importasi karena harganya bagus di pasar.
“Sehingga nantinya akan ada revisi terhadap HET lagi untuk menurunkan biaya produksi dan memenuhi supply and demand ini,” ujar Ridho.
Ridho mengatakan hari ini, Rabu 6 Juni 2024, pihak KPPU akan mengundang industri gula ke Kantor mereka, dengan tujuan akan dimintai keterangan dari sisi pendistribusian dan pasokan gula ini seperti apa.
“Gula naik juga HET nya. Sudah lama juga relaksasinya. Tertanggal 31 Mei tapi ternyata akan diperpanjang. Ini semua harus dicek semua ke lapangan. Ini biaya APP nya yang naik atau karena memang kendala yang lain,” tandas Ridho.
Untuk diketahui, Badan Pangan Nasional (Bapanas) memastikan kenaikan HET beras tersebut untuk menjaga stabilitas harga beras premium dan medium di pasar tradisional dan ritel modern. Sesuai surat perpanjangan relaksasi HET beras premium dan medium
bernomor 160/TS.02.02/K/5/2024 tertanggal 31 Mei 2024, HET beras premium untuk Jawa, Lampung, dan Sumatera Selatan terdiri dari Rp13.900 menjadi Rp14.900.
Untuk HET beras medium di wilayah yang sama dari Rp10.900 menjadi 12.500.
Lalu, HET beras premium untuk Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Bengkulu, Riau, Kepulauan Riau, Jambi, dan Kepulauan Bangka Belitung mulai dari Rp14.400.
Halaman Selanjutnya
“Tapi, permasalahannya gini, meskipun kemudian dari perhitungan pemerintah HET itu memang disesuaikan lagi. Tapi kita, juga berharap ini tidak dijadikan dalih bagi pelaku usaha untuk terus menaikkan harga. Karena sudah ada relaksasi dari pemerintah untuk menaikkan harga sesuai dengan perhitungan yang ada sekarang harapannya seperti itu,” kata Ridho.