Minggu, 9 Juni 2024 – 12:36 WIB
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyatakan pertumbuhan ekonomi di DIY menjadi pertumbuhan ekonomi tertinggi di Pulau Jawa. Namun, ancaman penipuan investasi mengintai.
Kepala Eksekutif Pengawas Perilaku Usaha Jasa Keuangan, Edukasi dan Perlindungan Konsumen Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Friderica Widyasari Dewi mengatakan bahwa meskipun pertumbuhan ekonomi di DIY tinggi, namun ada ancaman dalam bentuk penipuan investasi bodong dan pinjaman online ilegal.
Friderica menyebut generasi milenial dan generasi Z rentan terjerat pinjaman online ilegal dan investasi bodong. Mereka cenderung mengutamakan gaya hidup konsumtif daripada menabung atau berinvestasi.
Friderica juga menyoroti prinsip You Only Live Once (YOLO) dan Fear Of Missing Out (FOMO) yang membuat generasi muda lebih rentan terhadap investasi bodong dan pinjaman online ilegal. Mereka cenderung mengikuti tren tanpa pemahaman keuangan yang memadai.
OJK mengimbau generasi muda, terutama mahasiswa, untuk memahami perencanaan keuangan yang baik. Literasi dan inklusi keuangan pada generasi muda di Indonesia masih rendah sehingga perlu ditingkatkan untuk menghindari investasi bodong dan pinjaman online ilegal.
Indonesia memiliki potensi pertumbuhan ekonomi yang besar, namun produktivitas dan literasi keuangan merupakan syarat utama yang harus dipenuhi. Pengelolaan keuangan yang baik sejak dini dapat membantu mempersiapkan masa depan yang lebih baik. Salah satu cara yang dapat dilakukan adalah dengan memanfaatkan aplikasi keuangan digital seperti Aplikasi Jago dengan fitur Kantong (Pockets) di dalamnya.