Sabtu, 15 Juni 2024 – 04:00 WIB
Jakarta – Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas), menekankan pentingnya pembangunan infrastruktur pipa gas yang belum tersambung. Kepala Divisi Komersialisasi Minyak dan Gas Bumi SKK Migas, Rayendra Sidik mengatakan, pipa gas yang dimaksud antara lain seperti Dumai-Sei Mangke (Dusem), Cirebon-Semarang (Cisem), dan West Natuna Transportation System (WNTS) ke Batam (Pulau Pemping).
“Dengan adanya infrastruktur pendukung, diharapkan dapat mengembangkan pasar gas dan perekonomian sepanjang jalur pipa, serta menjamin pasokan gas untuk wilayah Jawa Barat dengan adanya alternatif pasokan,” kata Rayendra dalam konferensi pers ‘Pre-Event Forum Gas Bumi Tahun 2024’ di kantor SKK Migas, Jakarta, Jumat, 14 Juni 2024.
Dia menambahkan, tersedianya infrastruktur pendukung dan alternatif pembeli akan memberikan kepastian bagi investor hulu migas. Hal itu terutama dalam hal optimalisasi serapan sumber gas di lapangan Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS). Dia mengatakan, pemerintah juga akan sangat mendukung pengembangan gas bumi, baik dari sisi pendanaan, infrastruktur, maupun kebijakan. Misalnya, pemerintah terus membangun infrastruktur untuk membantu penyaluran gas bumi, serta kebijakan pemanfaatan jaringan gas ke rumah-rumah.
“Lalu ada juga kebijakan pembatasan ekspor LPG, sehingga penyerapan gas bumi domestik dapat dioptimalkan,” ujar Rayendra. Dalam upaya mempertemukan para pemangku kepentingan di sektor gas bumi guna mengoptimalkan penyerapannya tersebut, SKK Migas bakal menggelar ‘Forum Gas Bumi 2024’ di Bandung pada 19-20 Juni 2024 mendatang. Dengan tema “Membangun Sinergi Infrastruktur dan Pasar Gas Bumi Dalam Rangka Optimalisasi Penyerapan Gas Bumi Nasional”, Dia berharap para stakeholder yang hadir di acara tersebut bisa memahami bahwa kebutuhan dan target penyerapan gas bumi di Indonesia akan semakin besar ke depannya. “Dengan langkah-langkah ini, SKK Migas berharap dapat membangun sinergi yang kuat antara produsen, pelaku midstream, dan pengguna akhir gas bumi untuk mencapai optimalisasi penyerapan gas bumi nasional,” ujarnya.